Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Selasa, 04 Agustus 2020

Part 02 : the spin story

[ The spin story ]

Pembelajaran telah dimulai vilan pun segera mengambil alat tulisnya lalu datanglah D3 dan berkata "vilan saya pinjam terlebih dahulu, pak rex mohon izinnya" pak rex pun tersenyum dan mempersilahkan, mendengar ucapan pak rex yang mengizinkan vilan memasukan kembali alat tulisnya lalu pergi ke ruang guru untuk menemui D3, sesampai di ruang guru D3 menyerahkan berkas ijazah kelulusan dan meminta vilan untuk menandatanganinya, vilan pun langsung menolaknya karena merasa tidak sesuai dengan ketuntasannya dalam belajar "apa yang kurang" ucap D3.

"karena caraku lulus tidak sesuai dengan murid lainnya"

"alasan aku meluluskan terlebih dahulu untuk melatihmu secara langsung, agar tidak ada hambatan lain" ucap D3 yang meminta pengertian dari vilan, namun vilan tetap enggan menerimanya, vilan pun kembali ke kelas untuk melanjutkan belajar, usai jam sekolah D3 telah berada di rumahnya vilan dan berbicara dengan orang tua nya mengenai pembelajaran privat, ayahnya pun telah menyetujuinya dan menandatanganinya, vilan pun tiba di rumah dan terkejut melihat keberadaan D3 di rumahnya. 

mendengar nasehat dari ayahnya vilan pun terpaksa harus menandatanganinya juga, tujuan D3 pun terpenuhi, ke esokan harinya D3 meminta Vilan untuk bersiap-siap dan akan memulai perjalanannya.

Ke esokan harinya mereka berdua berpamitan dengan si ayahnya vilan untuk mendaki ke bukit terdekat, sesampai di atas bukit terdapat sebuah gubuk tua, mereka berdua bergerak mengarah ke gubuk tersebut lalu muncullah seseorang dari dalam gubuk tersebut, orang tersebut meminta kami untuk beristirahat di dalam "ini adalah maha guru, dia yang akan mengajarkan banyak hal kepadamu" ucap D3 yang pergi meninggalkan aku.

Vilan segera ke luar bukit untuk melihat pemandangan matahari terbenam, dan berbicara dengan D3 yang bergerak kembali turun.

namun D3 menghiraukan panggilan vilan dan tetap berjalan menuruni bukit, maha guru meminta vilan  untuk kembali masuk ke dalam gubuk, vilan di beri sedaun air hangat dan meminumnya.

maha guru menghampirinya dan berkata “Dunia ini luas banyak hal yang masih belum kita ketahui, yang aku ketahui kita tinggal di dunia milik fana, oleh karena itu kita menyebutnya alam fana, ada dua perbedaan antara dunia dengan alam, alam adalah lingkup melebihi, sedangan dunia sering di sebut donya yang berarti berlebihan. Kita sebagai manusia merupakan mahluk paling terlemah di donya ini, karena kita tidak sebanding dengan mahluk lain, namun peran kita sangatlah mulia yaitu sebagai perwujudan.” “bagaimana dengan dunia lain, D3 pernah berbicara soal mahluk dunia lain” ujar vilan yang merasa penasaran “sebenarnya mahluk dunia lain itu tidak ada, waktu itu ketika ada penyerangan diacademi, dia bukan mahluk dunia lain, melainkan alam lain, karena mahluk alam lain, memasuki alam lain, mereka disebut mahluk lain, karena mereka bukan berasal dari dunia ini, mereka di sebut dunia lain. Ini semua kesalapahaman awal, tapi biarlah ini sudah terjadi, apa kamu sudah pernah bertemu dengan takdir, atau yang lainnya” “aku pernah bermimpi bertemu para sang” ucap vilan .

“apa yang mereka katakan” “aku harus berhati-hati”

“hem.. jadi mereka sudah memperingatimu, bagaimana menurutmu tentang takdir setiap manusia”  “aku pernah menantang takdir, akupun berjanji akan mengubah takdir” “takdir ada yang bisa di ubah, ada juga yang tidak, bagaimana caramu mengubahnya” ujar maha guru.

“dengan caraku sendiri, akan aku lakukan apapun yang ingin aku lakukan”

Terdengar awan gemuruh, menandakan badai tiba, vilan segera keluar untuk melihatnya, awan hitam menggumpal di atas langit.

“kenapa.. takut dengan badai, aku sudah lama tinggal sendiri disini, berbagai macam fenomena, telah menimpaku, dan lihatlah apakah aku merasa dalam bahaya.”

“bagaimana maha guru bisa tenang saja, apa maha guru tidak takut dengan kematian” ujar vilan, dengan rasa gelisah.

“aku hidup bertahun-tahun, jika cuman karena kematian, semua yang hidup pasti akan merasakannya tapi aku percaya, bahwa segala sesuatu di alam atau donya ini, sudah di tentukan oleh pencipta, jadi buat apa takut, cukup terima, dan rasakan ini lah yang namanya kehidupan.”

vilan pun teringat akan ayahnya dan meminta izin kembali sebentar namun maha guru melarangnya dan berkata "disana ada D3 serahkan pada dia"

vilan mencoba untuk percaya pada ucapan maha guru dan bergantung kepada D3 yang berada disana, saat vilan mengecek keadaan di luar, air telah meluap di beberapa tempat.

D3 mengungsikan beberapa warga ke dalam academi dan memasang pelindung di sekitar academi, lalu membagikan beberapa makanan ke para warga secara merata.

“aku saranin kamu belajar dengan melihat" ujar maha guru, vilan tidak bisa memahami maksud dari perkataan maha guru.

“itu hanya sebagian dari bentuk keindahan dunia” ujar Maha guru yang berada di sampingnya vilan, “apa itu sering terjadi” 

“aku berharap begitu, tapi dampak awalnya tidak di inginkan oleh para manusia” 

“maksudnya ?” tanya vilan 

“itu akan terjadi, bila badai telah usai, namun manusia tidak menginginkan badai itu kan, sebenarnya ini semua adalah pelajaran, percayalah setelah penderitaan pasti akan ada kebahagian.” sambil menempuk pundak vilan.

mereka berdua kembali ke dalam gubuk, lalu datang D3 membawa kabar gembira, vilan yang mendengar ayahnya selamat merasa lega.


“untuk apa air panas itu” ujar vilan yang penasaran.

air tersebut di gunakan oleh D3 untuk membilas kedua tangannya, dan mencuci mukanya, vilan yang melihatnya sekilas, merasa geli dan berkata

“apa yang dirimu lakukan, bukankah itu panas”

“aku anggap ini sebagai latihan, ini tidaklah panas bila kamu sudah terbiasa”

(lain sisi) (Academi)

Para pengungsi telah di berikan baju ganti dan makanan oleh para penjaga dan guru, mereka di rawat dengan baik, atas perintah dari D3.

Si ayah  “apakah putraku baik-baik saja ya” sambil menatap langit-langit di tengah malam, seorang guru menghampirinya dan berkata “tenang saja, putramu bersama orang yang tepat, dia pasti baik-baik, sebagai ayah, bapak harus kuat dalam menghadapi ini semua, kelak saat putra bapak, kembali akan merasa senang dengan melihat bapak, dan akan tersenyum bahagia.” ujar pak rex yang mencoba menghibur ayahnya vilan.

[Time Skip]

(2 tahun kemudian)

Pada tahun 1794 D3 kembali mengunjungi vilan dan berkata “ibu barumu melahirkan seorang adik, apakah kamu ingin kembali.”

Dengan rasa senang, vilan tersenyum mengingat keluarga barunya  “mungkin tahun depan akan kugenapkan umurku 18 tahun.”

“apakah dirimu tidak rindu dengan keluarga barumu, saat pernikahan ayahmu, dirimu tidak datang, dan saat adikmu akan lahir, dirimu juga tidak datang.” Ujar maha guru yang menguji batin vilan.

 “mungkin terdengar kejam, tapi aku sudah berjanji pada pesan terakhirku untuk orangtuaku yang sekarang

[ namaku vilan, aku merasa senang mendengar ayah menikah, aku harap ayah tidak melupakan ku, semoga kalian berdua bisa hidup bahagia, untuk ibu baruku, mohon jaga ayahku, dan untuk kalian berdua, aku tidak akan kembali sebelum aku layak di sebut sebagai Devil ke 6, aku berjanji bila urusanku selesai aku akan segera kembali. 

Jangan kuatirkan aku, aku bisa jaga diri, aku merasa senang jika kalian merindukanku,  salam putra kalian ] 

aku tidak akan kembali sebelum aku layak, 

jadi mohon bimbingannya maha guru” maha guru yang melihat sikap vilan yang bijak merasa bangga.

(lain sisi) (rumah baru)

Sang ayah dengan sang ibu merasa senang sembari terharu, saat membaca surat tersebut lalu mereka berdua mendoakan keberhasilan vilan Dan berharap vilan baik-baik saja untuk kedepannya , mereka berdua percaya pada vilan karena D3 pernah berkata “dia adalah perwujudan ulang dari sebelumnya, dia yang telah terpilih aku harap kalian berdua memahami”

(lain sisi)

[ INTERVAL /\ Pertengahan ]

(altarisk)

dengan Suasana gelap di ruangan tertutup dan terdapat cahaya redup saling berkedip dialah para sang, zat cahaya selain malaikat.

“sepertinya dia sudah tumbuh” ujar sang takdir

 “apa yang sekarang kau rencanakan penentu” ujar sang kehidupan. 

“sekarang tinggal adiknya, akankah si adik layak menanggung beban ini” “apakah tidak terlalu memperburuk keadaan” tanyanya sang kematian.

“lebih baik kita lihat saja, para sang yang lain masih ingin melihat siklus ini semua benar kan” ujar sang hampa. 

“ya!” ujar para sang.

(place Semesta)

Cahaya saling berebutan berusaha membenarkan untuk membuktikan siapa yang paling bersinar.

(place galaksi)

Poros saling menunjukkan cara kerja masing masing.

(Place orios)

Para dewan melihat perkembangan satuan.

(Place naraka)

Perebutan wilayah dari setiap mahluk

(lain sisi)

“vilan bagaimana sudah siap untuk melihat” ujar maha guru yang merasa yakin dengan perkembangannya vilan

“iya saya siap guru!”

“baiklah semoga berhasil”

tiba-tiba vilan lenyap dan di pindahkan ke orios oleh maha guru

“siapa kamu !” ujar dewan galaksi yang terkejut dengan hadirnya manusia.

Bersambung


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search