Setelah
berbulan-bulan tak sadarkan diri, Vivien pun mendatanginya sembari berkata
“jika kau terus berbaring seperti ini, dunia ini tak akan bertahan lama”
Mendengar bisikan
dari Vivien Nagisa pun terbangun, sontak pikirannya terpenuhi oleh banyak
ingatan tak ia kenali.
Nagisa pun
berusaha untuk berdiri mencari harta yang ia cari.
Lapis pun datang
membawa beberapa buah-buahan untuk Nagisa
“apa kamu tahu,
kristal berwarna miliku”
Lapis pun
mengambil tas milik Nagisa dan memberikan Kristal tersebut.
“berapa lama aku
tak sadarkan diri”
“4 bulan” ucap Vivien.
Dengan banyak
bayangan di dalam pikiran Nagisa, ia pun memutuskan untuk memakan semua
buah-buahan tersebut, dan berdiri mengambil bajunya lalu meminta Lapis
membantunya
“apa yang bisa
aku bantu”
“kristal ini
tolong jaga hingga aku kembali”
“mau ke mana” tanya
Vivien
“menguasai Donya”
jawab Nagisa.
Vivien pun hanya
bisa tersenyum mendengar ucapan Nagisa.
Nagisa pun pergi
ke pasar Donya Roh, Lapis pun menghampirinya
“biarkan aku ikut
denganmu”
“jangan, bisa
kamu bantu aku kembali ke Donya Manusia”
Lapis pun
menggunakan sungai terdekat lalu terjun ke dalam sungai tersebut, dan muncullah
mereka berdua di pulau air milik Lapis.
“apa tidak ada
hal yang bisa aku bantu”
“pikirkan cara
menggunakan kristal tersebut sebagai alat.”
“kamu mau ke
mana”
“bukanya aku
sudah bilang, aku akan menguasai Donya”
Nagisa pun pergi
ke pelabuhan terdekat, dan memulai aksinya.
Setelah 20 tahun
berlalu dengan tubuh yang masih terlihat muda karena keabadiannya.
(untuk perjalanan
Nagisa menguasai Donya terdapat dalam cerita yang berjudul Star the Book S of
the Copas yang mengisahkan sisi mengerikan Nagisa yang menjadi penjahat bagi
dunia.)
Ia pergi
mendirikan sebuah organisasi besar yang bernama Stars Devils untuk memancing
beberapa pihak lawan yang sudah mengenal nama tersebut.
Nagisa pun
kembali ke Akademi sesampai di sana ia
tidak melihat Pak Rex, ia pun menanyai seorang yang bertanggung jawab di Akademi
tersebut.
Sekilas Akademi tersebut mengalami banyak perubahan.
Ia pun bertemu
dengan para tetua dan wakil kepala Akademi yang bernama
Rahmalia, Nagisa
pun menemuinya setelah mendengar dia yang bertanggung jawab, setelah memasuki
ruangan Aux Rahmalia dengan beberapa dewan guru baru menyambutnya “selamat
datang wahai kepala Akademi ” Ucap Rahma.
“kamu siapa”
tanya Nagisa
“aku putri dari
Pak Rex”
“Pak Rex di mana”
“dia telah wafat
4 tahun yang lalu”
“begitu ya, jadi
kamu yang selama ini mengurus Akademi ini”
“iya, maafkan
saya bila lancang membuat perubahan”
“tidak apa,
malahan jauh lebih bagus, kalau begitu di mana letak ruanganku”
Rahma pun
mengantar Nagisa berkeliling Akademi sembari
menjelaskan perubahan yang ia lakukan, sesampai di ruangannya Nagisa, ia tampak
terkejut melihat ruangan tampak sama dengan sebelumnya.
“saya tidak
berani mengubah susunan ruangan ini, karena ayah saya bilang ruangan ini penuh
dengan kenangan”
Setelah
berkemas-kemas Nagisa pergi ke kuburan orang tuanya, susunan kuburan pun tampak
jauh lebih baik.
Ia pun pergi
keluar Akademi lalu mengukur luas Akademi
tersebut dengan sihirnya lalu
memindahkan poros di Ruangnya, untuk berjaga-jaga Akademi tersebut terancam bahaya.
Satu tahun telah
berlalu kabar mengenai penyebab ketakutan telah memudar, namun setiap
pemerintah berusaha mencari informasi tentang keberadaan Nagisa. Setelah teror
yang di sebabkan Nagisa bagi dunia, ia pun harus bersembunyi untuk menghindari
dirinya di tangkap.
Sebenarnya walau
ia di tangkap pun dengan mudahnya dia untuk kabur, namun alasan Nagisa mundur
dari kejahatannya karena ia berusaha mencari calon muridnya yang di ramalkan
akan menjadi bencana di kala ia terlahir.
Terlahirnya
seorang bayi pada tahun 2003, setelah bayi tersebut berumur beberapa bulan,
muncullah si pembawa kepunahan ke 2 yang bernama DK, bertujuan membuat
kepunahan bagi semua makhluk, namun yang paling ia incar adalah Manusia, karena
dirinya tercipta sebagai Manusia dan membenci Manusia.
Prejin yang
merasakan kehadirannya menghubungi Mahaguru untuk bersiap, namun respons dari
Mahaguru ialah “tidak perlu, kita biarkan saja”
“bukankah itu
planetmu”
“iya, ada manusia
yang bisa mengatasinya”
“yakin”
“serahkan pada
dia”
Bantuan pun di
buat mundur karena ucapan Mahaguru.
Dunia pun tampak
jauh lebih buruk dari sebelumnya, suasana ketiadaan tampak jauh lebih nyata,
perlahan Nagisa berjalan mencarinya, namun setiap langkahnya Nagisa, ia
merasakan tekanan yang berat.
Jauh ke dalam
kota, ia melihat tumpukan kendarakan hancur meronta tersebar di mana-mana, dalam
benaknya ia berpikir ‘apakah semua manusia telah tiada’
Perlahan ia
mencari bentuk kehidupan, namun keheningan menutupi dunia, ia pun berlari,
terus berlari mencari sungai terdekat, seusai menemukan sungai, ia pun
merasakan aliran sungai tersebut.
Namun kehidupan dalam
sungai pun telah tiada, “apakah ini akhir” gumam Nagisa.
Ia pun mengikuti
arus sungai sembari memanggil Lapis.
Namun
panggilannya tak terjawab.
Ia pun melakukan
telepati secara bebas, namun tetap tidak ada jawaban.
Kota hancur
membuat kekeringan merata.
Nagisa pun
berjalan mengikuti deru angin dan menemukan seekor hewan yang sedang dalam
kondisi kritis, ia pun membantunya dengan mengobatinya, setelah hewan tersebut
tampak jauh lebih baik, Nagisa pun memintanya untuk mengantarnya ke tempat
kehidupan berada, karena selama ini Nagisa tidak menemukan kehidupan sama
sekali.
Setelah mengikuti
burung tersebut ia menemukan beberapa wilayah yang masih bertahan, namun yang
ia lihat tidak layak di sebut sebagai kehidupan karena para manusia berusaha
membunuh, dan saling membunuh, kanibalisme terjadi di mana-mana, saat Nagisa
menghampiri salah satu manusia tersebut, Nagisa pun di serang, merasa dirinya
terancam Nagisa membunuh Manusia tersebut.
Lalu muncullah
Sang Waktu dengan Sang Takdir berwujud manusia
3 hari yang lalu,
Kepunahan ke 2 telah muncul dan di turunkan
Nagisa pun
menggunakan kekuatan Ruangnya lalu membuat semua manusia tak sadarkan diri, dan
membuat bayangan Manusia dengan kekuatan Airnya, Para manusia asli yang tak
sadarkan diri itu ia pindahkan ke ruang pribadinya.
Manusia tiruan pun
berhasil di dibuat dan di letakan layaknya manusia benaran.
Nagisa pun
memutuskan untuk mencari si pembawa kepunahan ke dua.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ ~ Nama : Nagisa ~ ]
{ ~ Umur : 90th-? (berkembang seiring cerita) ~ }
{ ~ Status : Hidup | Non Pribumi | Manusia ~ }
{ ~ Kekuatan : Air-?-?-? | Copas | Ruang ~ }
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah berjalan
cukup jauh Nagisa pun memutuskan berdiam diri di atas bangunan tua, dan
menghancur leburkan tiruan Manusia tersebut dengan tepukannya.
DK pun yang
merasakan penyebaran isunya gagal ia pun memutuskan untuk memakan para manusia
tersebut.
Namun Manusia
tersebut menghilang berubah menjadi cair.
Dengan kesal ia
menggunakan indranya dan merasakan kehadiran Manusia terdekat, ia pun mengarah
ke manusia tersebut.
Nagisa pun juga
merasakan kehadiran DK.
Bersambung.
Posting Komentar