(Arda – Cluster)
"Sebelumnya telah terjelaskan... tapi mengapa tetap seperti ini, apa ini memang harus! atau bukan, kumohon katakanlah kepada kami semua, agar tidak ada kesalahpahaman." berbincang sendiri di dalam kegelapan.
(Altarisk)
“siapa aku ? ... Dimana aku ? . . .” sesaat semuanya mulai terlihat, namun ini semua ... tiba-tiba cahaya meredup segala sumber cahaya telah menghilang dengan perlahan, dia pun gagal untuk ... tapi begitulah. HadirlahSang Waktu menghampirinya dan berkata
“ini bukanlah kesalahanmu, tapi ini semua karena mu, mampukah kamu memperbaiki dirimu, agar kamu tidak perlu menanggung rasa bersalah ini” dia pun menganggukkan kepalanya.
Sang Waktu pun meninggalkan dia untuk mendiskusikan ini semua dengan Sang Hampa, di kala itu datanglah sang penentu dan berkata
“lakukan pengulangan segera, dan waktu carilah perwujudan gunakan ia sebagai adikmu” sang waktu pun mengucapkan terima kasih di hadapan para Sang.
Sesaat
kegelapan merata, namun cahaya kembali bersinar, begitulah pengulangan terjadi, sebagai bentuk permintaan terakhir.
“Apa memang harus begini?” ujar Manusia tersebut
“semoga kau mampu bertahan” ujar Sang Kehidupan
“berjuanglah, buktikan bahwa pengulangan ini tidak menyia-nyiakan” ujar Sang Takdir dengan penuh harap.
( Kecepatan penuh sedang bergerak ke depan menuju pangea )
..............
(melewati puluhan semesta)
..........
(menembus antariksa)
......
(membongkar gelap nya alam)
....
(dan berhentilah di galaksi sabit)
..
( perlahan maju mengitari bumi)
.
(dan menemukan tempat untuk mendarat lalu kembali bergerak maju menuju kepulauan yang berada di dalam bumi.)
( 2006 )
....
(Lain sisi)
|
(2
scene dalam satu scene) {baca
dari mana saja boleh}
|
|||
|
|
|
||
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Kahfi [ Umur : 8th ] [ Tinggi : 90 cm ] [ Berat :
14,1 kg ] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Bumi –Ajung)
Kami bertiga bersepeda
bersama mengikuti jalanan untuk pergi ke ladang sawah, di tengah perjalanan, kami pun
beristirahat dan bercanda tawa bersama, dengan terik matahari membuat kami merasa gerah, kami pun memutuskan untuk mandi bersama di
dam di pinggir sawah.
Setelah selesai mandi kami, kami kembali bersepeda untuk menuju tempat Nenek kami bekerja di sawah nya, sesampai disana kami mengantarkan tenong dan makan bersama dengan nenek kami.
sore pun tiba kami pun di minta pulang terlebih dahulu
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Faid
[ Umur : 6th]
[ Tinggi : 88 cm
] [ Berat : 15 kg ] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
di tengah perjalanan, kami melihat, seseorang memanggil kami, kami pun bergerak ke tempat orang tersebut namun sesampai disana orang tersebut menghilang, karena merasa takut kami pun segera pergi dari tempat itu, saat sudah cukup jauh, kami pun mendengarnya lagi, dengan bersepeda kami menoleh ke belakang, kami pun menghentikan sepeda kami untuk memastikan apa yang di lihat kami itu benar, dan memang benar yang kami lihat ialah kuburan, lalu muncullah seorang menyapa kami dari depan, kami pun terkejut melihat seorang tersebut dan ternyata dia adalah seorang penjaga kuburan ia pun meminta kami untuk segera pulang, setelah melewati kuburan kami berhenti di samping masjid, untuk membantu Arif yang sedang memperbaiki sepedanya untuk menghindari tangan yang kotor, Kafi pun mencarikan daun kering untuk mengelap rantai yang penuh dengan oli, kafi pun menemukan peti kecil lalu mengajak kami untuk mengambilnya di bawah pohon yang rindang.
“sampah itu, buang saja!” ujar Arif
“buka dulu, cobak” ujar Faid.
Kafi pun membuka peti tersebut dan berisi 3 jam mainan
“nyala tidak itu
jamnya” ujar Arif
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Arif
[ Umur : 7th ]
[ Tinggi : 92 cm
] [ Berat : 13 kg ] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“nyala, ambil ta ?” ujar Faid.
Kafi pun langsung memakainya,
Faid dan Arif pun juga memakai nya karena tertarik dengan penampilannya, usai memeperbaiki sepeda dan mencobanya, mereka pun mengayuhkan sepedanya dengan cepat, dan sampailah mereka di rumah, Nenek pun memarahinya karena pulang malam.
setelah mandi mereka bertiga bermain kartu, Faid pun menemukan sebuah kertas di sakunya.
“kertas apa ini” ujar Faid
“baca cobak” ujar Arif.
“barang siapa yang memakai jam itu akan terkena kutukan, Satu-satunya cara jam itu bisa terlepas dengan menemui tempat jam tersebut di temukan” mereka pun membuktikan dengan mencoba melepaskannya, namun tidak berhasil.
“pakai sabun ayo” ujar Kafi,
juga tidak berhasil mereka pun membiarkannya, dan sepakat untuk kembali ke tempat tersebut.
Pagi pun tiba, mereka segera mengambil sepeda dan menuju tempat tersebut, sesampai disana mereka kedinginan, mungkin karena embun pagi, mereka kesana-kemari mencari peti tersebut, namun tidak ditemukan, seorang petani sedang melewati mereka dan bertanya kepada kami
“cari apa le”
“kotak pak” ujar Kafi, petani itu pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju sawah.
Karena kelelahan mereka beristirahat di bawah pohon yang rindang, dan tertidur saat mereka terbangun mereka melihat rumah dari kejahuan, dan mereka melihat sekitar terpenuhi kabut dan dedaunan yang kering berserakan.
Mereka pun berjalan menghampiri rumah tersebut, lalu muncullah suara gemuruh membuat mereka ketakutan dan panik, mereka pun segera berlari menuju rumah tersebut, tanpa ragu mereka memasuki rumah tersebut, setelah suara tersebut menghilang, mereka langsung mencoba keluar, dan kabut pun telah hilang mereka pun melihat keanehan yaitu gumpalan air besar sedang mengarah ke mereka, namun saat mereka berbalik, rumah tersebut tampak jauh
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Sasa
[ Umur : 6 th ] [ Tinggi : 88 cm ] [ Berat : 15,1 kg
] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
mereka pun berlari menuju rumah tersebut, dari sisi kiri dan kanan, datanglah seorang anak lain juga berlari bersama kami, tanpa pikir panjang mereka berlima memasuki rumah tersebut.
“kalian tidak apa-apa” ujar Faid
“benda apaan
itu” ujar Silver
“kalian datang darimana ? dan siapa kalian” ujar
Arif
“entahlah aku terbangun, tiba-tiba berada disni”
ujar Silver
“aku juga” ujar Sasa,
“kalian datang bersama”
ujar Kafi
“gak lah!, aku datang sendiri dan ketemu kalian dan
dia” ujar Sasa.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Silver
[ Umur : 8 th ] [ Tinggi : 90 cm ] [ Berat : 15,1 kg
] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kafi, Faid, dan Arif saling memperkenalkan diri lalu terdengar suara langkahan kaki
“uust jangan berisik ada yang datang” ujar Kafi.
“kalian siapa, kenapa kalian berada di rumahku” ujar si wanita pemilik rumah tersebut
“maaf, kami hanya numpang, bersembunyi, tadi ada benda aneh mengejar kami” ujar Faid dengan tergesa-gesa menjelaskannya.
Si pemilik kebingungan mendengar ucapan Faid
“apa maksud kalian” tanya si Wanita tersebut
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Nagisa
[ Umur : ? th ] [ Tinggi : 185 cm ] [ Berat : 30 kg
] }
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“tadi ada gumpalan air besar, mengarah ke kamii.., ya.., kami sepontan berlari” pemilik terheran, bagaimana bisa anak-anak ini berada disini, “kenapa kalian berada disini”
mereka bertiga pun menjelaskan bahwa mereka beringin melepaskan jam di tangan mereka, sedangkan Sasa pun ingin mengembalikan jam kepada pembeli, Silver pun tidak sengaja membuka tempat terkutuk.
mendengar ucapan mereka si wanita ini tidak memahaminya namun setelah melirik jam tersebut ia pun langsung menyadarinya, mereka pun terkejut melihat gumpalan air tersebut berada di dalam rumah.
“ eh benda itu yang mengejar kami” ujar Kafi
“oh ini, ini miliku” ujar nagisa.
Bersambung ...
Posting Komentar