“bagaimana ? yakin kamu menjadikan mereka menjadi
muridmu” tanya wakil Academi yang peduli terhadap Nagisa
“kenapa emangnya, apa ada yang salah dengan
muridku” ujar Nagisa
Banyak guru enggan menerima murid barunya Nagisa
karena telah di ramalkan salah satu dari muridnya Nagisa akan menjadi bencana
besar bagi manusia, dan Nagisa pun enggan mempercayainya namun itu tertulis
dalam buku sakti itu.
Para murid pun telah siuman dari pingsan mereka
dan mereka bertanya
“dimana
ini” ucap Silver
“nyenyak ya tidurnya, bangunkan teman kalian aku
tunggu di luar” ujar Nagisa, Silver pun segera membangunkan Kahfi, Faid, Sasa,
dan Arif, setelah mereka terbangun mereka segera keluar untuk menemui Nagisa
“bagaimana menurut kalian, academi ini, mulai
sekarang kalian akan tinggal di sini dan belajar di sini, ada pertanyaan” ujar Nagisa
sembari menunjukkan Academi.
“apa kami satu kamar”
“untuk itu dibedakan mengenai asrama putri dan
putra, selebihnya nanti di jelaskan oleh guru di sini, setiap poin yang kalian
dapatkan, hei kamu, bisa ajak mereka ini keliling academ, sana kalian ikut
dia” ujar Nagisa.
mereka pun berkeliling menjelajahi academi,
sedangkan Nagisa melanjutkan rapat di aux tempat para guru berada ( hampir
mirip seperti ruang guru namun bukan cuman guru yang berada melain para tetua )
( Academi - Aux )
Di dalam aux terdapat banyak posisi, di antara
nya 12 mahapel adalah pelajar yang dipilih secara langsung oleh kepala sekolah
atau petinggi, mereka mempunyai hak dalam mengatur cara kerja dalam mendidik
dan yang bertanggung jawab atas segala event.
indeguru adalah guru pilihan langsung dari kepala
sekolah dan petinggi dan telah teruji, mereka bertugas sebagai pengajar kelas
1, 2, dan 3.
Relay bertugas sebagai penguji penerimaan peserta
didik baru.
Refguru adalah guru yang bertanggung jawab atas
keberadaan muridnya dan hanya ada beberapa, karena susahnya tanggung jawab.
Petinggi terdiri dari 5 orang mempunyai kedudukan
setara kepala sekolah dan bebas mengatur indeguru dan mahapel.
Kepsek adalah orang yang bisa mengatur secara
bebas di academi.
“kepala sekolah mengapa engkau menolak kami para
relay menguji murid tersebut, kenapa engkau seenaknya memasukan siswa/i
tersebut walaupun itu muridmu, seharusnya engkau tidak takut jika kami para
relay mengujinya” “untuk itu tidak perlu, karena aku sendiri telah menguji
mereka, jadi ada pertanyaan lain” semua terdiam, dan saling menggerutu karena Nagisa
bertindak sendiri, jarang berkunjung ke Academi dan sekali hadir mendatangkan
kekacauan begitulah pemikiran para aux.
“jika tidak ada, mari kita akhiri” ujar Nagisa,
rapat pun usai, namun salah satu petinggi mendatangi Nagisa, Nagisa terhenti
dan mengobrol dengan petinggi tersebut “siapa di antara muridmu itu yang akan
menjadi bencana” “kenapa, apa kamu ingin membunuhnya” ujar Nagisa dengan
tatapan sinisnya, “tidak, aku hanya ingin memantaunya setiap gerakannya” “untuk
bencana aku kurang tahu, namun jika ancaman dia akan membuat namanya terkenal,
tunggu saja, nanti kau akan tahu dengan sendirinya” Nagisa menyerahkan buku dan
pergi meninggalkan petinggi tersebut.
“luas banget tempat ini, di sini ada apa saja”
tanyanya Sasa
“tunggu di mana Arif” ujar Kahfi
“itu dia, ngapain dia disana” ujar Faid
Arif sedang menatap lukisan melayang yang
menggambarkan para manusia meminta tolong, dan saling menyakiti satu sama lain.
“lukisan ini, adalah gambaran kejadian perang alam donya ke 3 yang
terjadi pada tahun 2003, dan dalangnya adalah DK” ujar murid yang mendampingi
mereka.
“memang nya kenapa dengan lukisan itu” ujar Silver
“aku terlahir pada tahun 2003, mengapa kejadian
itu tidak di rasakan oleh manusia lain” ujar Arif, Muncullah Nagisa dan berkata
“karena itu terjadi di waktu yang lain” mereka
melanjutkan penjelajahan Academi.
Siang pun tiba murid pendamping tersebut membawa
ke kantin untuk makan pada jam istirahat.
“wah makanan di sini enak semua, apa murid juga
memasak di sini” ujar Sasa, “iya benar sekali para murid jurusan memasak lah
yang menyiapkan hidangan ini semua” “apa mereka di bayar” ujar Kahfi, “pasti,
karena mereka di beri tugas khusus sebagai penyaji makanan” “enak juga ya” ujar
Silver, “boleh aku minta tambah” ujar Arif. “baik tunggu sebentar akan
kuambilkan” sesaat saat murid itu pergi Arif meminta para temannya mendengar
kan apa yang di sampaikan olehnya “jadi gini waktu itu kan aku pernah bilang,
malam hari kita akan mencuri buku, tapi aku kelupaan, di dalam buku tersebut
terdapat tulisan aneh, dan itu sama persis dengan jubah yang di pakai setiap
murid di sini” “memangnya kamu tahu tulisanya seperti apa” ujar Faid, “hurufnya
tampak sama, tapi aku tidak tahu artinya”
Murid itu pun datang “ini makanannya” “makasih
ya” ujar Arif.
Usai makan Nagisa datang memberikan id card
keuangan kami, dan seragam kami “aku ada urusan lain di luar, tapi aku akan
sering-sering berkunjung kesini” kami pun di antar ke asrama oleh murid
tersebut “kalian berani ya memanggil kepala sekolah dengan namanya” “tunggu Nagisa
itu kepala sekolah” kami terkejut saat mendengar ucapan murid itu, sesampai di
asrama kami pun segera mengemasi pakaian kami.
(2 jam berlalu)
Kami didatangi oleh murid dan mengantar kami ke
seorang guru
“namaku xuan, aku seorang indeguru, sebelum
kalian memulai pembelajaran akan ku jelaskan sistem kelas di Academi ini
Terdapat 12 kelas di Academi diantaranya
Kelas pertama memuat pembelajan IQ jadi
pembelajaran yang akan diterima kalian setingkat anak SD dan SMP. Selanjutnya
Kelas kedua memuat pembelajaran IQ dan praktik
jadi pembelajaran yang akan di terima kalian setingkat SMK dan SMA. Selanjutnya
Kelas ketiga memuat pembelajan IQ dan kilas jadi
pembelajaran yang akan di terima kalian setingkat anak kuliahan. Lalu di
Kelas keempat memuat spiritual jadi pembelajaran
yang akan diterima kalian penguatan indera. selanjutnya
Kelas kelima memuat jurusan jadi pembelajaran
yang akan diterima kalian tergantung jurusan kalian. Misal pembunuh kalian bisa
pilih pembantai dan
Kelas keenam memuat pendalaman jadi pembelajaran
yang akan diterima kalian tergantung refguru kalian. Lalu Kelas ketujuh dan
seterusnya aku lupa tapi Kelas kesebelas dan duabelas memuat pelampuan kalian
bebas boleh ikut apa tidak, karena yang di anjurkan hanya 10 kelas.
Baiklah kalian sudah mengertikan, baguslah kalian
sudah mengerti”
“tu guru seenaknya sendiri” ujar Kahfi mereka pun
di minta untuk mengisi nama ikut ujian dalam pembentukan tim
“ini misi pertama kalian, mungkin ini sedikit
susah, kalian pergi ke surabaya identifikasi mayat seseorang di tempat ini”
kami pun di bawa uks dan di suntikan bius obat tidur, sesaat kami terbangun dan
menemukan berkas data dari mayat tersebut “apa memang begini ya cara keluar
masuk Academi” ujar Faid,
“ikuti saja, kita hanya seorang murid” ujar Sasa,
“kita
berpencar Silver pergi ke arah selatan, Kahfi ke utara Sasa pergi ke hotel untuk
menanyakan, Faid pergi ke timur, dan Arif ke utara.”
Silver yang berjalan dengan menyisir arah selatan
menemukan jejak aneh, ia pun mengikuti jejak tersebut dan berakhir ke tengah
hutan, Silver yang merasa curiga, ia pun pergi dengan melewati pembatas hutan
tersebut.
“permisi, te, boleh kah aku mengetahui apa yang
terjadi?”
Si ibu yang menangis merangkulku dan memohon
“kumohon selamatkan putriku.. hi, hi, hik, hik” aku merasa tidak tega, melihat
si ibu tersebut, lalu si pengurus hotel, menenangkan ibu tersebut, si ayah
mendatangiku
“dik, kamu siapa, apa urusanmu dengan putriku”
lalu Nagisa datang, bersama pengurus hotel lain, dan menjelaskan kejadian yang
sebenarnya aku mencoba mendengarkan
“kalian keluarga korban, lebih baik kalian iklaskan
agar putri kalian bisa tenang di alam sana” si ayah itu langsung marah
“maksudmu
putri kami telah tiada begitu!, belum ada bukti bahwa putri kami tiada”
pengurus hotel pun menjelaskan lebih detailnya, Nagisa membawa ku keluar hotel,
“untuk apa kamu ada disini”
“guru disana menguji kami, dan ini ujian kami”
ujar Sasa, Nagisa merasa kesel
“huh, cari
temanmu!”
“Sedang apa kamu di sini” srek, srak
seorang
pria sedang berjalan melewati semak-semak
“maaf, apakah mas, liat seorang gadis” tanya Arif
Si pria itu terkejut “Arif, kamu Arif kan, lama
tidak jumpa, bagaimana kabarmu”
Arif dengan kebingungan, ‘kenapa orang ini merasa
kenal aku, padahal aku tidak mengenal dia sama sekali’ “maaf mas, mungkin mas
salah orang”
“aku putra masa tidak ingat aku”
“maaf mas, aku harus segera kembali” Arif pun
kembali ke hotel
“dia sok
lupa, tunggu bau ini kan” putra pun berlari mengejar bau cekat dan menemukan
mayat seorang gadis, putra pun segera mengangkat si gadis dan membawanya ke
hotel, di tengah perjalanannya, ia di hadang oleh makhluk bermata 5, putra pun
meletakan mayat tersebut dan mengejar makhluk
“hei mau ke mana kau jin busuk, sial lu” putra
pun terpaksa harus menggunakan mayanya dan menyerang jin tersebut lalu jin
tersebut marah dan menyerang balik putra
“hem.., terpancing juga kau” putra menghindari
serangan jin tersebut, dengan melompat tapi si jin tersebut malah mengeluarkan
nanah dari matanya, tapi putra sekilas menghilang dan berada di belakang jin
tersebut, lalu ia mengeluarkan belatinya dengan menyalurkan mayanya dan
terbunuhlah jin tersebut.
Putra melanjutkan perjalanannya, ke hotel, dan
bertemu dengan Kahfi dan Faid, ia pun menitipkan mayatnya
“bilang saja dari temannya Arif” putra pergi
meninggalkan mereka berdua, dan mereka berdua segera kembali ke hotel.
Silver telah tiba di hotel dan melihat Sasa dan Arif
bersama Nagisa, lalu Kahfi dan Faid pun tiba membawa mayat tersebut.
Orang tua dari mayat tersebut menangis melihat
putrinya sendiri yang telah tiada.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ Putra
[ Umur : 21 th ] [ Tinggi : 175 cm ] [ Berat : 12 kg
] [ Status : Undead ] }
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mayat tersebut segera di masukan peti dan di
kuburkan di dekat hotel tersebut, setelah kejadian tersebut para pengunjung di
minta pulang dan hotel di tutup sementara, kepolisian meminta penjelasan ke Nagisa,
kami pun di kembalikan ke Academi.
Nagisa langsung meminta kepada xuan agar segera
memberikan kebutuhan mereka, dan langsung di masukan kelas 1, mereka pun
menempuh pembelajaran tersebut.
( Alam Sarpa – UndeadGroup )
Terdapat banyak kasus mengenai jin yang telah
kabur, tanpa melalui jalur alam, dan jin tersebut di anggap jin gila, lalu para
undead di minta membunuh para jin gila, karena jin gila tidak bisa
mengendalikan nafsu dan membunuh seenaknya saja.
Terdapat laporan lain yang terpapar kan mengenai
200 manusia terbunuh pada hari ini, dan setiap hari para UG harus
menyeleksi calon undead baru, di mana
manusia yang telah mati diambil dan di otopsi dan jiwanya di minta secara
langsung dari alam baka.
“banyak banget itu jin, segera tindak lanjuti ini
semua, adakan seleksi undead sebanyak mungkin” ujar Prejin “siap yang mulia
kami akan adakan acara turnamen undead” ujar Skyjin.
Bersambung ...
Posting Komentar