Penonton
bersorak-sorai, menandakan kematian akan berlangsung, kami para peserta
memasuki audirost dan berbaris mendengar seruan para juri, tidak lama kemudian
datanglah seorang pemimpin mereka menduduki kursinya, dan mempersiapkan
pidatonya.
Undead
pertama telah berlangsung, setelah mendengar pidatonya, kita pergi ke dalam
ruang menunggu, para peserta di panggil satu persatu.
“tim
pertama dari regu C melawan regu A”
Peserta
tim memasuki audirost
“perwakilan
dari regu C alan, danis, cinta, dan perwakilan dari regu A risal, budi, ono”
“Pertarungan
akan segera dimulai” ujar Arif sedang menonton dari ruang tunggu bersama
teman-temannya.
“baiklah
pemirsa, persiapkan taruhan kalian, mari kita lihat siapa yang akan menjadi
pemenang”
(sehari
sebelumnya)
Setelah
berpikir penuh Arif mendapatkan rencananya
“jadi
begini, kalian pergi keluar dan pantau segala aktivitas latihan mereka, amati
dan pelajari dimanakah letak kekurangan mereka”
Mereka
berlima pun keluar dan berpencar melihat dan mengamati setiap pergerakan regu
lain, sore pun tiba mereka kembali dan melaporkan ke Arif, setelah mendengar
penjelasan mereka Arif pun meminta mereka berlima untuk segera tidur karena
malam nanti Arif ingin melihat kekuatan mereka.
Saat
mereka tertidur, Arif pun pergi melihat sendiri apakah benar yang dikatakan
mereka berlima, setelah memastikan bahwa itu benar, Arif pun membuat
rencananya, untuk menggugurkan satu persatu.
(sehari
setelahnya)
Pertarungan
sedang berlangsung, alan dan danis mencoba untuk mengepung pergerakan ono,
sementara cinta membuat jebakan untuk budi dan risal tapi tindakan mereka di
hentikan oleh ono, karena ono yang di kepung merupakan tiruan, setelah
menyadari alan dan danis berlari menuju cinta untuk menyelamatkannya tapi budi dan risal telah membunuh nya
terlebih dahulu, saat kepanikan melanda mereka alan dan danis budi dan risal
pun membunuh alan dan danis cinta yang melihat merasa marah, dan membabi buta,
ono pun membunuhnya untuk mengakhiri penderitaannya.
“seperti
itu ya, yang satu mampu membuat tiruan, yang satu membuat ilusi, yang satu
hebat dalam merangkai, kombinasi yang hebat, naila surya dan Kage menjadi tim
untuk mengalahkan mereka” ujar Arif dengan percaya diri.
“jadi
kami harus bagaimana?” ujar naila
“itu
terserah kalian, saranku cuman satu buat mereka bingung dan buta, lalu bunuh,
kita gunakan rencana mereka”
“pemenangnya
adalah regu A, baiklah untuk selanjutnya perwakilan dari regu B melawan regu D”
“Putra, Silivan
ayo sekarang giliran kita”
“bagaimana
dengan lainnya”
“mereka
akan melawan regu A nanti, kita buka kan jalan untuk mereka”
“dari
regu B ialah Arif, Putra dan Silivan,
dan regu D kayla, nadia, martiin, siapkan pertaruhan kalian, dan pilih lah yang
kalian taruhkan”
“jadi
bagaimana” ujar Putra
“Silivan
cukup buat mereka menjauh dari kita, sedangkan Putra buat mereka mendekat ke kita”
“terus
bagaimana cara membunuhnya” ujar Silivan
“biarkan
aku yang melakukan”
“ketiganya
sekaligus”
“iya
ketiganya sekaligus” ujar Arif dengan rasa percaya diri.
Tembakan
dari kiri berhasil di hindari, tembakan dari kanan berhasil di hindari,
serangan beruntun pun berhasil di hindari.
“Sepertinya
mereka mengetahui pergerakanku” ujar Putra
“bukan
gadis itu, bisa melihat dengan cepat, incar dia terlebih dahulu”
Putra
maju, dengan menyerang secara langsung tapi kayla berhasil menghindari, Putra
pun di tarik oleh lumut nya Silivan, dan menghilang kayla pun kesulitan untuk
memprediksi pergerakanya, nadia pun menghantam permukaan, Putra pun terlontar
keluar, tapi saat terlontar Putra melemparkan apinya, ke nadia, martiin pun berusaha menyelamatkannya, tapi
pergerakannya di hentikan oleh Silivan, nadia saat terkena apinya di lindungi
oleh nayla, tapi api berhenti dan memutari nayla menuju nadia, nayla pun
mengejarnya, saat api mendekati nadia, api mundur dengan cepat menyerang mata
nayla, Silivan pun membuat lumutnya meluas Arif pun muncul dari bawah membunuh
nadia dan nayla, Putra pun dengan cepat menuju ke martiin dan membunuhnya.
“kemenangan
telah di raih, untuk selanjutnya regu F melawan Regu E”
“bagus
kemenangan dengan cepat” ujar surya dengan semangat
Arif pun
pergi ke kamar mandi, saat di lorong ia bertemu dengan Prejin
Mereka
pun berpapasan lalu Kage mengejarnya sambil memanggilnya
“apa”
“selanjutnya
bagaimana”
“aku
serahkan padamu”
“kalian
tidak aneh dengan Arif, dia belum menunjukkan kekuatannya dari kemarin”
“mungkin
dia tidak ingin”
“tapi dia
tetap hebat, tampak menggunakan mayanya”
Pertandingan
tetap berlanjut
“kenapa
kau mengikuti aku”
“mereka
semua membicarakanmu”
“ya,
biarlah, mulut mulut mereka”
“sebenarnya
kamu siapa”
“jin gila
yang terjadi di alam fana sangatlah banyak” (jin lain)
“ini
masih di proses” ujar Skyjin
Pertandingan
kembali berlanjut, setelah regu E memenangkan pertandingan, Skyjin mengumumkan
“bagi yang telah menyelesaikan pertandingan tim, segera memasuki aula report
Arif dan Kage
pun kembali ke ruang tunggu, naila, Kage, dan surya pun segera pergi untuk
bertanding.
“menangkan”
ujar Arif
Mereka
bertiga bergerak maju ke kiri sedangkan timnya Arif bergerak maju ke kanan,
perpisahan awal ini akan menjadi pembukaan bagi era undead.
“pertandingan
selanjutnya regu B melawan regu A, apakah regu A akan memenangkan lagi atau
regu B, inilah surya, Kage dan naila, dan yang menjadi lawan mereka adalah
risal budi dan ono.”
“senang
berjumpa dengan kalian” ujar surya
“kalian
akan binasa” ujar ono
Ono pun
menggunakan mayanya dengan membuat ilusi dirinya, tapi naila melahap semua ilusi
beserta ononya dan ono pun mati, tersisa risal dan budi, mereka pun bergerak
cepat tapi serangan mereka kacau karena pergerakan mereka diambil alih oleh Kage,
dan mereka di akhiri oleh surya dengan menembak kepala mereka, pertandingannya
berlangsung dengan cepat, mereka bertiga pun segera menuju ke aula report, tapi
sesampai di sana mereka terkejut dengan totalitas pembantai terbanyak.
Posting Komentar