Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 12 Oktober 2020

Eps 10 : Awal di luar Nalar

 


“apa maksudmu menantang mereka” ujar Putra

“hanya ini pilihan terakhir jika masih ingin lolos”

Mereka bertiga menuju arah timur kota

“bagaimana jin itu bisa muncul” ujar Putra

“aku hanya mengikuti arahan dari Arif”

‘dia, sebenarnya siapa ?’ dalam benaknya Putra

“tapi bagaimana?” ujar Putra

“tadi Arif menyuruhku pergi ke taman dan menaruh benda berlendir, secara tidak sadar jin tersebut muncul lalu mengejar ku aku pun berlari menuju sini, saat melihat peserta lain aku bersembunyi di bayangan jin tersebut dan melempar benda tersebut.”

“memangnya benda apa itu”

“kayak garam begitu”

“sudah ngobrolnya, cepat kau lempar bola api mu ke burung itu”

“kenapa ?”

“lempar cepat”

Putra pun melemparkan bola api tersebut, dan burung tersebut terjatuh.

Sesaat tampilan di monitor menghilang, Arif pun menarik sayap burung tersebut, dan mengAyunkan burung tersebut.

“sadis banget” ujar Kage

Arif pun merasakan hembusan angin yang mengenai sayap burung tersebut.

“ayo kita pergi”

“kenapa dia”

“ikut saja”

Mereka melanjutkan perjalanan dan sampailah di timur kota, mereka memasuki bangunan yang belum hancur, dan pergi ke lantai bawah.

Mereka menemukan jin anjing, dan Arif menghampirinya dan menyentuhnya, lalu jin anjing tersebut terjatuh.

Mereka pun mencari jalan, namun tidak di temukan.

“tidak ada jalan”

“apa benar ini jalannya”

Arif pun mengambil tongkat jin anjing dan mematahkannya menjadi dua, dalam patahan tongkat tersebut keluarlah cairan ungu, Arif pun  membuat  gambaran dari cairan ungu tersebut membentuk segitiga berlingkar

“bakar tongkat ini, dan sembunyilah di bayangan ku Kage”

Putra pun membakar tongkat tersebut.

Lalu asap menutupi mereka dan sampai lah mereka di ruang monitor.

Skyjin yang melihat mereka bertiga di hadapannya  terkejut

“bagaimana bisa”

“luar biasa”

“sekarang!” Kage memasuki tubuh Skyjin, dan menghentikan pergerakannya.

 

“aku tidak ikut campur, silahkan lanjutkan rencana kalian”

(sebelumnya)

Arif meminta Kage untuk berada di bayangannya, saat sampai di depan Skyjin, Arif minta kege menghentikan pergerakan Skyjin, dan Putra membantunya.

(setelahnya)

“terima kasih atas pengertian” Arif pergi ke arah mic dan berkata

 “selamat kalian bertiga Arif, Kage dan Putra telah lolos.”

 

Surya mendengar suara tersebut merasa senang.

“padahal monitor bermasalah, bagaimana cara mereka” dengan senyum ujar naila, Silivan pun berkata “ini pasti ulah dia” Silivan menyadari bahwa Arif bukan peserta biasa.

 

Kage melepaskan Skyjin

“bagaimana bisa kalian”

“intinya mereka lolos, kau tidak bisa mematikan mereka”

Skyjin meminta mereka untuk merahasiakan hal yang dilakukan mereka

“kenapa, takut ketahuan ada cara lain” ujar Arif

“bukan, agar kalian tidak di matikan oleh yang mulia” ujar Skyjin

Mereka bertiga menyetujui perjanjian itu, dan di antar di ruang tamu.

(ruang tamu)

“baiklah, aku sebutkan yang berhasil lolos, naila, surya, Silivan, Arif, Kage, dan Putra, sekarang kalian istirahat sebagai regu B kalian lah yang bertahan, besok kalian bebas, tapi esoknya kalian melanjutkan tahap 2”

‘jadi ada regu lain’

Surya pun dengan penasaran menanyai Putra

Skyjin pergi meninggalkan mereka.

Silivan menghampiri Arif dan berkata

“bagaimana caramu melakukan itu”

“rahasia” Arif pun pergi keluar dan memanggil mengejar Skyjin

“ada perlu apa”

“apakah aku bisa kembali ke alam fana”

“jika kau bisa lolos, kau bisa bebas keluar masuk alam sarpa dan fana”

“terima kasih”  Arif pun kembali ke ruang tamu,

“dari mana” ujar Kage

Arif pun hanya meliriknya dan langsung masuk ke kamarnya.

“angkuh banget” ujar surya

‘aku masih tidak tahu siapa dia’ dalam benaknya Putra

Beberapa jam kemudian mereka pun memasuki kamar mereka masing-masing.

 

(Regu A)

“aku dengar regu B lumayan banyak yang lolos”

“iya, katanya ada yang lolos tanpa melakukan apapun”

“iya katanya lulusnya hanya dengan melihat”

Kabar tentang Kage, Putra Arif yang lolos dengan cara unik telah tersampai ke regu sebelah.

Keesokannya para peserta di beri waktu untuk beristirahat seharian.

(Regu B)

(12.00 waktu jin wetan)

“wih, pagi-pagi sudah ada makanan” ujar surya

“ini makanan bisa di makan gak ya” ujar Kage

“berisik banget kalian” ujar Putra

“sini put, makan bareng” ujar surya

“mandi dulu aku” ujar Putra

(13.00 waktu jin wetan)

Usai makan datanglah Skyjin

“maaf ganggu waktu istirahat kalian, kemana Arif”

“disini”

“dari mana kamu”

“kamar”

“dengarkan baik-baik, untuk mempermudah, kalian dibagi 2 tim, dan tim pertama terdiri dari Arif, Kage, Putra untuk tim kedua Silivan, naila, surya.

Tim ini, tim sementara, nanti akan di ganti lagi lalu..”

Arif mengangkat tangannya dan berkata

“cara kerja tahap 2 bagaimana”

“kalian di eliminasi, kami hanya membutuhkan 10 undead, jadi kalian  bertarung dengan regu lain”

“ada berapa regu?”

“terdiri dari regu A-F kalian dari regu B”

“berapa peserta dari setiap regu”

“kalian bisa melihatnya besok, jadi itu saja, selamat beristirahat”

Skyjin pergi meninggalkan mereka.

Naila yang asik bermain boneka berdiri menuju ke Arif dan berkata

“jadi bagaimana selanjutnya”

“apanya ?”

“lebih baik kami mengikutimu” ujar Silivan

“kenapa ?” ujar Arif

“sepertinya kau mengenal tempat ini” ujar Silivan

 

“aku setuju jika Arif yang menjadi pemimpin, ya kan Putra” ujar Kage

“terserah”

“sepertinya dia memang hebat ya, baguslah jika masih ada harapan”

“jadi bagaimana ?, kami setuju kau menjadi pemimpin”

Arif yang melihat mereka berlima, sambil memikirkan perkataan mereka, akhirnya Arif setuju dan pasrah mengikutinya.

‘sepertinya mereka bisa di percayai, lebih baik aku manfaatkan mereka selagi ada kesempatan’ “baiklah, tapi kalian jangan jadi penghambat”

“jadi, bagaimana rencananya” ujar surya

“liat besok saja, sekarang aku mau tidur”

“kan masih siang”

“biarkan saja dia melakukan hal yang ia inginkan”

Arif pun memasuki kamarnya, dan berbaring di atas ranjangnya, sambil memikirkan rencana untuk besok, tiba-tiba ia mendapatkan ide dan segera keluar dari kamarnya.

“aku dapat ide, jadi dengarkan, dan ikuti jika kalian ingin hidup kembali”

Mereka pun setuju dengan rencananya Arif.

Dan memutuskan untuk bergerak sekarang

Sore pun tiba, mereka kembali ke ruang tamu regu B, dan segera tidur awal untuk latihan malam.

‘Perencanaan in harus berhasil, aku harap mereka mudah dilatih agar tidak menjadi beban bagiku’ Arif pun segera tidur.

(27.00)

Malam pun tiba, mereka pun telah menunggu, tidak lama kemudian Arif pun keluar dari kamar.

“jadi bagaimana latihan” ujar Kage

“kita keluar” ujar Arif

Mereka pun pergi ke halaman depan.

“sekarang tunjukan padaku, kemampuan kalian” ujar Arif

 

“sepertinya besok, kita akan melihat jati diri para peserta”

“apa yang kau rencanakan” ujar Skyjin

“tidak ada, aku hanya penasaran dengan mereka”

Iblis itu pun pergi meninggal Skyjin, skjin segera menuju ruang yang mulia untuk menemui Prejin.

Di dalam perjalanannya, ia melihat regu B sedang berlatih.

Sesampai di sana Skyjin berkata “mohon maaf, yang mulia berikut jumlah data peserta yang berhasil lolos”

“jadi apa rencananya besok”


“besok memasuki tahap 2, para peserta akan melawan peserta lain”

“baiklah, besok aku akan datang untuk melihat mereka”

“siap yang mulia”

Skyjin pergi meninggalkan tempat tersebut.

‘aku penasaran dengan muridnya mahaguru, aku harap dia diluar ekspektasiku’ dalam benaknya Prejin.

 

Putra sedang berusaha mengumpulkan kekuatannya dengan bersemedi, sementara Kage mencoba bergerak cepat dengan memasuki bayangan setiap benda di sekitar.

Surya memfokuskan tembakan pada setiap target, dengan kecepatan yang akuran, naila mencoba membuat boneka sebanyak mungkin, Silivan berusaha mengontrol pengendalian area lumut.

“gimana dengan nya, dia menyuruh kita latihan, tapi dirinya”ujar Putra

“lebih baik kita tetap berlatih, dia punya alasan tersendiri”

Mereka semua tetap berlatih selama 4 jam penuh.

(32.00)

“sudah cukup disini”

“jadi apa alasanmu menyuruh kita untuk berlatih, tapi kamu”

“dengarkan dulu, alasan ku menyuruh kalian berlatih, karena aku ingin melihat kekuatan kalian, seperti apa, jadi sekarang kita kembali ke dalam”

“he, maksud dari rencana tadi siang apa ya”

“ha, oh tadi untuk pemicu, lebih baik kalian tidur, agar esok tidak terlambat pada ujian tahap 2”

“dia masih misterius seperti biasa” ujar Silivan.

Mereka pun segera memasuki kamarnya, dan tidur.


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search