Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 12 Oktober 2020

Eps 13 : Tahap Akhir


Alasan kalian menjadi Undead untuk membasmi para jin gila di dunia manusia, ini juga akan meningkat kan tingkat poin dosa bagi para jin di Alam ini selain itu juga akan melancarkan kerja sama Alam Sarpa dengan Alam Fana, ada pertanyaan lain”

Setelah berkeliling melihat tempat-tempat di Alam Sarpa kami pergi ke pusat jiwa di mana maya beroperasi.

 

Usai berkeliling kami pergi ke siul tempat calon Undead di seleksi dari tubuhnya dan rohnya sebelum dihidupkan ulang.

 

Akhirnya tour kami selesai kami pun kembali ke ruang tamu.

“bagaimana menurut kalian, ada pertanyaan lain”

Kami semua terdiam dan menerima penjelasan nya.

“jika tidak ada, aku nyatakan kalian lulus, selanjutnya kalian akan dilepas di Alam Fana, dan mari kita lihat bagaimana kalian bekerja.”

Skyjin pun pergi meninggal kan kami.

Pukul 22.00 menunjukkan waktu di Alam Sarpa, Arif keluar dari kamar nya dan pergi ke ruangnya Prejin.

“mohon maaf mengganggu, karena tahap 3 telah selesai, aku akan menyampaikan pesan dari mahaguru, bahwa aku yang bertanggung jawab atas kerja sama Undead dengan Alam Fana”

Mendengar perkataan itu Prejin terdiam, lalu Skyjin datang dengan marah-marah mendengar ada yang menerobos keamanan.

Arif pun pergi dan meminta Prejin memikirkannya.

Keesokan harinya peserta regu B di minta untuk menyiapkan keberangkatannya ke Alam Fana untuk ujian tahap akhir.

“Arif di panggil Prejin” ujar petugas

Arif pun segera menemuinya.

Prejin pun menanyakan banyak hal tentang tanggung jawab yang harus ia tanggung jika ia menjadi perwakilan Alam Fana.

Arif pun menyetujuinya

“apakah kamu kenal dengan manusia yang bernama Nagisa” ujar Prejin

“dia guruku, ada apa”

“ngak papa” dalam benaknya Prejin merasa bahwa Arif adalah si bencana.

Hari esoknya pun tiba

Para peserta regu B  di bawa ke jalur Alam.

Dan melakukan pengecekan tubuh dan aliran maya.

“tempat ini mirip seperti bandara”

“apa yang terjadi pada kita setelah berpisah” ujar surya

“kita tetap akan bersama, walaupun berjauhan”

“kita masih bisa bertemu di Sarpa”

“apakah kalian sudah siap” ujar petugas

“perlu kalian ingat, kalian itu tidak abadi, melainkan kalian tidak bisa mati semudah manusia biasa, jadi rahasiakan siapa kalian” ujar Skyjin

Kami pun berjalan memasuki portal jalur Alam.

 

Secara tidak sadar aku terbangun di sekitar taman kota, aku pun berjalan-jalan menelusuri kota dan bertemu seorang wanita.

“dek kenapa ada di sini”

Aku pun mencoba bersifat baik kepadanya

“kurang tahu kak, aku tidak ingat”

“mau ikut ke rumah kakak”

Jika dia memang penculik aku tinggal membunuhnya.

Tapi dia membawa dengan senyuman sesampai di rumahnya ia memberiku camilan dan segera membuatkan mie instan

“maaf ya, kakak buatkan mie, akak tidak bisa memasak”

Karena kebaikannya membuatku gelisah aku pun menggunakan mayaku dan melihat warna sifatnya, tapi entah kenapa warna yang muncul ialah warna merah muda, jika saja ia berwarna hitam, pasti sudah aku bunuh.

Setelah selesai makan ia pun menjadikan aku sebagai adiknya, karena aku tidak mempunyai tempat tinggal, lebih baik aku terima saja, begitu pemikiranku.

“bagaimana”

“boleh kak”

“oh iya namaku Aqila, nama adek siapa”

“namaku Naila kak”

Dan begitulah awal keluarga baruku, keesokan harinya kakakku ini tergesa-gesa pergi ke kantor untuk bekerja, dan memintaku

“tolong jaga rumah ya”

“iya, hati-hati kak”

Setelah kak Aqila pergi aku pun membersihkan rumah.

“kalau begini kan enak di lihat, nanti kak Aqila datang pasti memujiku”

Aku pun pergi keluar berkeliling kompleks sampai aku merasakan hadirnya warna gelap pekat, aku pun mengikuti warna tersebut hingga di balai kota, sesampai di  sana warnanya tersamar kan oleh para warga, aku pun bergerak dengan cepat melewati warga-warga dengan berdesakan, saat warna mendekat ia pun menghilang.

Dengan cepat warna itu kembali muncul aku pun berusaha mengejarnya lalu menghilang lagi, aku pun berjalan melewati pasar dan merasakan warna tersebut dengan cepat aku berlari dan mengejarnya hingga keluar pasar, suasana di sore hari membuatku teringat tentang masa lalu, setelah dekat dengan warna tersebut dan aku melihatnya sebagai kucing, aku pun mencoba untuk membujuk kucing tersebut, tapi saat kucing tersebut di dekati, kucing tersebut tiba-tiba menjadi besar sebesar rumah, aku pun menggunakan bonekaku untuk memakan itu kucing, tapi boneka

di robek dengan cakaran kucing tersebut.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Nama  : Naila

Umur  : 8th

Maya  : pengendalian

Status : Undead

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Dan itu membuatku marah hingga aku pun menggunakan mayaku untuk menghentikan gerakannya dan menggunakan benda yang ada sekitar lalu menyerang itu kucing.

Kucing pun semakin marah, aku pun membuat itu kucing bergerak mundur dan mengenai air genangan hujan, saat jin kucing tersebut menyentuh air genangan, kucing tersebut menjadi kecil aku pun dengan cepat membunuhnya dengan menusuk lehernya dengan pulpen.

Setelah aku segera kembali ke rumah dan menonton Televisi sambil menunggu kak Aqila kembali.

Setelah Naila berhasil memasuki Alam Fana, kini giliran surya memasuki Alam Fana.

 

Entah kenapa rasanya aku bisa berada di sini, lalu seorang nenek tua menggenggam tanganku dan membawaku ke rumahnya, sesampai di rumahnya aku sama sekali tidak mengingat siapa diriku, lalu nenek tersebut memanggilku dengan nama “surya, mari makan bersama” aku pun menghampirinya dan makan bersama dengan ya, setelah makan nenek ini memintaku untuk segera mandi, aku pun melakukannya setelah selesai mandi, saat aku berkaca di cermin entah kenapa aku mengingat siapa diriku, namun yang menjadi pertanyaanku adalah kenapa aku berada dalam tubuh anak kecil, nenek itu pun memanggilku dan menawarkan manisan kepadaku, dalam benakku aku berpikir ‘lebih baik aku ikuti saja’ setelah 

memakan manisan nenek ini memintaku untuk segera tidur.  

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Nama  : Surya

Umur  : 5th

Maya  : Penembak

Status : Undead

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Aku pun tidur dengan pulas layaknya seorang anak yang kelelahan.

Esok harinya aku terbangun mendengar suara pecahan di bawah, aku pun segera bangun dan menuju ruang bawah, namun aku sudah terlambat, nenek itu telah tiada, dan aku merasakan warna hitam pekat dari seekor tikus di sampingnya, aku pun dengan cepat menembakkan mayaku ke arahnya, namun si tikus itu dengan cepat bergerak keluar rumah, aku pun mengejarnya karena dAlam perasaanku bahwa tikus itu adalah jin gila, saat tikus itu menghilang dari pandanganku, keributan lalu lintahs terjadi, aku pun segera menuju ke tempat tersebut, tapi tikus itu sudah menjadi brutal memakan banyak manusia, dengan amarah aku pun mengejarnya sembari menembakinya setelah jin tikus itu tiada, polisi datang dengan ambulans membawa mayat-mayat yang tergeletak dan menangkapku, aku pun di tuduh sebagai tersangka dari insiden ini.

 

Aku terbangun sebagai anak dari pengusaha sukses, aku pun menghamburkan kekayaan keluarga sementaraku, saat aku tersadar, aku langsung mengetahui siapa diriku, tapi dengan posisi ini, dengan mudahnya aku menemukan para jin gila, dan menumpasnya, dan sekarang aku tinggal menunggu kemunculan jin gila lain.

Keesokan harinya, aku merasakan keberadaan jin gila tersebut, dan aku pun segera menuju tempat tersebut dengan helikopter pribadiku sesampai di sana, dengan cepat para pengawal pribadiku mengungsikan para warga, dan dengan mudahnya aku meniadakan jin gila tersebut.

Bersambung ...


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search