Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 12 Oktober 2020

Eps 14 : Nasib Lainnya

 


Hingga suatu hari, orang tuaku bangkrut dan aku kehilangan karismaku orang tuaku pun menjualku, dalam benakku ‘betapa teganya mereka, walaupun aku bukan anak kandung mereka’ setelah di jual aku di beli oleh pedagang, dan aku dijadikan sebagai manusia yang kehilangan harga dirinya, kehidupanku berubah drastis saat dengan enaknya aku meminta suatu hal, sekarang tidaklah lagi, saat aku menyuruh para pelayan, sekarang akulah pelayan, dan sekarang hidupku sangatlah  menderita, makan makanan busuk dari tempat sampah, dan tidur di pembuangan, lalu di peralat oleh majikan, hidupku tidak jauh lebih dari budak, sebenarnya aku bisa saja menggunakan mayaku untuk menguasai itu semua tapi, aku di peringati

oleh Arif agar tidak bergantung pada hal yang dimiliki.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Nama  : Silivan

Umur  : 5th

Maya  : Penghisap

Status : Undead

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Entah kenapa perkataannya membuatku takut pada hal yang terjadi di masa depanku, tapi aku akan bertahan pada kelangsungan hidupku ini.

Sampai ada seorang yang menginginkanku dan aku di beli dengan mahal, aku pun di bawa olehnya dengan paket kayu dan di kirim ke luar negeri, saat pelayan ini membukanya, dan memperkenalkan kepada pemiliknya.

“ini tuan sesuai permintaan Anda”

“namamu siapa” ujar pria tampan bertanya kepadaku.

“namaku Silivan”

Si pria tampan ini menyuruh pelayan mengantarkan aku ke kamar mandi dan menyuruhku untuk mandi, ia juga memberiku pakaian yang layak.

Setelah selesai mandi aku di bawa oleh si pelayan untuk menemuinya.

Si pria tampan ini pun tersenyum dengan bahagia

“beginikan jauh lebih cantik, mari duduk”

Saat aku ingin duduk dilantai, dia memaksaku untuk duduk di sofa

Aku pun menolaknya, karena berbeda derajat

“ngak perlu, kamu tamuku, enggak enak aku kalau kamu duduk dibawa”

Aku pun memohon izin untuk duduk di sofa bersamanya.

“sudah lama, aku mencarimu, namun masih belum ketemu, memang kamu jarang muncul di berita, namun berita tentang kamu berusaha menyelamatkan manusia lain terdengar luas, aku tidak tahu caramu bagaimana”

Dalam benakku aku berpikir, ‘apa yang dibicarakan pria ini, apa mungkin... mana mungkin dia tahu aku Undead, tapi...’

“maksudnya menyelamatkan itu bagaimana ya”

“salah satu temanku berhasil menangkap aksimu”

Ia mengeluarkan laptopnya dan menunjukkan video 2 tahun yang tentang aku menyelamatkan desa kecil dari jin gila.

“ini kan kamu, aku tahu kamu berusaha menyembunyikan ini agar tidak terjadi hal yang menghebohkan tapi mengapa sekarang kamu berhenti melakukan ini”

“aku bukanya berhenti melainkan tidak ada waktu untuk melakukan itu, orang tuaku menjualku dan aku pun kesulitan melakukan itu”

“baguslah alasannya masuk akal, aku pikir kamu tidak ingin melakukan itu, jadi bisakah aku membantumu, menyelamatkan orang”

“kenapa ?”

“apakah butuh alasan untuk berbuat baik”

“tapi manusia tidak akan melakukan hal sebaik ini”

“aku dulunya menderita sama seperti kamu, hingga aku diajak untuk berinvestasi oleh guruku, dan dia mengajarkan kepadaku, bahwa satu kebaikan dibalas 1000 kebaikan sebaliknya satu kejahatan dibalas 1000 kejahatan, maksud dari guruku, jangan ragu untuk berbuat baik, karena balasannya akan berlipat, karena itulah aku ingin berbuat baik sebanyak-banyak”

“boleh” dengan senyum aku menjawabnya, dan merasa lega, entah kenapa tindakan yang menjadi tugas, memberiku kesempatan kedua, aku merasa bahagia bisa terlahir kembali sebagai Undead.

 

Entah kenapa saat aku tersadar aku merasa mengenal mereka semua.Inilah aku terlahir kembali sebagai manusia, yang memegang tanggung jawab besar, seperti ini.

“bos, ini grafik saham kita”

Betapa beruntungnya diriku memegang posisi ini,

“bagus, tetap pertahankan”

Setelah selesai bekerja, aku kembali ke rumah, dan entah kenapa aku mengenal rumahku berada.

Sesampai di sana, istriku dan Putraku menyambutku dengan senyuman.

Aku pun memeluk mereka berdua.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Nama  : Kage

Umur  : 30th

Maya  : Bayangan

Status : Undead

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Sudah 2 minggu aku merasakan kebahagiaan sementara ini, kenapa aku bilang ini sementara, karena ini dalam benakku, aku sudah membuat kesalahan dengan mengambil alih peran manusia lain.

Pada bulan Juli akhir aku pun mengumpulkan para karyawanku, dan menggaji mereka semua dengan 3x lipat, lalu aku memecat mereka semua.

Setelah selesai rapat, aku mendapat perasaan buruk, aku pun segera pulang, dan entah kenapa perjalanan pulangku terasa lama.

Perasaanku pun mulai bercampur aduk, dan sesampai di rumah, aku mendengar Putraku menangis, aku pun dengan cepat memasuki rumah.

Dan istriku pun telah tiada, darah yang berlumuran dalam dirinya, membuatku marah, ‘mungkin aku bukanlah keluarga mereka, tapi aku sudah di anggap keluarga oleh mereka’ aku pun membawa Putraku pergi dari rumah sana dan mengantarkan ke panti asuhan, lalu aku kembali ke rumah, namun polisi telah datang duluan aku pun di tangkap, lalu di sidang.

Karena kurangnya bukti, dan dengan adanya sidik jariku di bajunya istriku aku pun di jebloskan ke penjara, sesampai di penjara aku pun diberi pakaian tahanan, dan dikurung dalam sel, 2 hari telah berlalu, aku pun lelah dengan hidup seperti ini, ‘jika memang aku dinyatakan sebagai penjahat, lebih aku menjadi penjahat’ tapi itu hanya pemikiran sesaatku aku pun menggunakan sisa mayaku untuk kabur dari penjara, dengan cara polisi yang mendekatiku, aku buat pingsan, lalu memasuki bayangannya, saat si polisi ini, telah selesai berjaga dan berganti shift polisi ini pun keluar dari kantor untuk segera pulang, aku pun segera kabur, tapi karena baju ini, aku pun mencari toko pakaian, pada malam hari dan mencurinya.

Setelah selesai berganti pakaian dan mencari makanan ringan, aku pun segera pergi menelusuri warna hitam pekat, ‘bebanku sebagai bos, telah selesai, dan bebanku sebagai suami sekaligus ayah, telah selesai, waktunya menjalakan tugas ini, berkelana mengelilingi dunia untuk membasmi para jin gila, dan menemukan Arif.

 

 

Entah kenapa aku harus menanggung beban ini, bukanya aku dilahirkan sebagai Putra dari keluarga sederhana, tapi mengapa aku harus mati lagi,

Setelah melewati jalur Alam, aku terlahir kembali sebagai seorang anak, di keluarga sederhana, aku hidup bahagia dengan adikku,

Setelah si ayah pulang dari kerjanya kami pun menyambutnya dengan senyuman bahagia, saling berpelukan layaknya sebuah keluarga pada umumnya, keseharianku pun cukup sederhana, pada pagi hari aku membantu ayah menanam sayuran di ladang tempat ayah mencari nafkah, sedangkan adik perempuanku, membantu ibuku berjualan keliling, hingga sore pun tiba kami pun pulang bersama, dan sampai dirumah, begitulah keseharian kami, dan pada hari libur seperti hari sabtu dan minggu kami pergi ke pantai terdekat, untuk liburan walaupun hidup kami pas-pasan seperti ini, kami pun tidak merasakan hal sulit, dan kami berharap kebahagiaan ini bertahan untuk selamanya, tapi 3 bulan kemudian.

Hal sulit menimpa kami, dan si ayah pun kehilangan pekerjaannya, aku pun mencoba menghibur ayah dengan memijatnya “sabar yah, lebih baik bantu ibu”

Ayah pun membantu ibu, berjualan keliling hingga suatu hari datanglah seorang saudagar kaya menawarkan pekerjaan pada si ayah, saat ayah mendengarnya pun ayah langsung menerimanya, tapi setelah 2 minggu ini ayah selalu kelelahan, bukan berarti aku tidak mau memijatnya, aku pun penasaran ada dengan pekerjaannya.

Keesokan harinya aku pun memutuskan untuk mengikuti si ayah, yang berangkat bekerja, sesampai di sana, aku melihat pekerjaan keras, di mana para pekerja di paksa melakukan hal-hal yang buruk seperti memutar rodi mesin tiada henti dengan ancaman tiada gaji, bahkan orang tua pun juga di paksa melakukan hal-hal yang tidak seimbang dengan tubuhnya.

Aku mencari ayahku dan menemukannya ia sedang menyaring air kotor dengan selang, dengan cara menyedotnya dengan mulut, aku pun tidak tega, saat aku menghampirinya, aku pun di angkat oleh si saudagar saat aku marah, si ayah menghampiriku dan memarahinya, aku pun tidak terima, si ayah pun di pecat, tanpa ada gaji sama sekali.

Si ayah pun dengan senyum pulang bersamaku,

“kenapa ayah tidak mendapatkan uang”

“kami di gaji setelah setahun bekerja”

Dengan kesal melihat tingkahnya, ayahku yang sudah bekerja 2 bulan tanpa gaji, lalu di pecat.

Sesampai di rumah, ibuku menangis dan si adik pun berusaha menghibur si ibu.

Saat malam tiba aku pun pergi menemui si saudagar dan mengancamnya untuk memberikan uang, si saudagar pun tertawa lepas, aku pun membakarnya pabrik tersebut dengan mayaku, saat si saudagar itu marah, ia pun menunjukkan wujud aslinya yaitu jin lintah dan menyerangku, karena tubuhku kecil, aku pun dengan mudah menghindarinya, tapi saat aku membakar tubuhnya, ia pun kabur ke arah rumahku, dengan cepat aku kembali, namun si ayah telah tiada, dan si ibu dAlam keadaan sekarat melindungi si adik, dengan kesal dan marah aku pun membunuhnya, tapi jin lintah ini membelah diri, dan membunuh si adik, ibu pun telah memintaku untuk melindungi si adik, namun aku gagal, aku pun membunuh jin tersebut dengan membakar cairannya, dan ia malah membelah diri lalu aku terbunuh olehnya, dalam nafas terakhirku, aku bisa memikirkan nasib adikku, dAlam penglihatanku, aku melihat adikku mengucapkan “sampai bertemu lagi mas”

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search