Hingga
suatu hari, orang tuaku bangkrut dan aku kehilangan karismaku orang tuaku pun
menjualku, dalam benakku ‘betapa teganya mereka, walaupun aku bukan anak
kandung mereka’ setelah di jual aku di beli oleh pedagang, dan aku dijadikan
sebagai manusia yang kehilangan harga dirinya, kehidupanku berubah drastis saat
dengan enaknya aku meminta suatu hal, sekarang tidaklah lagi, saat aku menyuruh
para pelayan, sekarang akulah pelayan, dan sekarang hidupku sangatlah menderita, makan makanan busuk dari tempat
sampah, dan tidur di pembuangan, lalu di peralat oleh majikan, hidupku tidak
jauh lebih dari budak, sebenarnya aku bisa saja menggunakan mayaku untuk
menguasai itu semua tapi, aku di peringati
oleh Arif
agar tidak bergantung pada hal yang dimiliki.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Nama : Silivan
Umur : 5th
Maya :
Penghisap
Status : Undead
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Entah
kenapa perkataannya membuatku takut pada hal yang terjadi di masa depanku, tapi
aku akan bertahan pada kelangsungan hidupku ini.
Sampai
ada seorang yang menginginkanku dan aku di beli dengan mahal, aku pun di bawa
olehnya dengan paket kayu dan di kirim ke luar negeri, saat pelayan ini
membukanya, dan memperkenalkan kepada pemiliknya.
“ini tuan
sesuai permintaan Anda”
“namamu
siapa” ujar pria tampan bertanya kepadaku.
“namaku Silivan”
Si pria
tampan ini menyuruh pelayan mengantarkan aku ke kamar mandi dan menyuruhku
untuk mandi, ia juga memberiku pakaian yang layak.
Setelah
selesai mandi aku di bawa oleh si pelayan untuk menemuinya.
Si pria
tampan ini pun tersenyum dengan bahagia
“beginikan
jauh lebih cantik, mari duduk”
Saat aku
ingin duduk dilantai, dia memaksaku untuk duduk di sofa
Aku pun
menolaknya, karena berbeda derajat
“ngak
perlu, kamu tamuku, enggak enak aku kalau kamu duduk dibawa”
Aku pun
memohon izin untuk duduk di sofa bersamanya.
“sudah
lama, aku mencarimu, namun masih belum ketemu, memang kamu jarang muncul di
berita, namun berita tentang kamu berusaha menyelamatkan manusia lain terdengar
luas, aku tidak tahu caramu bagaimana”
Dalam
benakku aku berpikir, ‘apa yang dibicarakan pria ini, apa mungkin... mana
mungkin dia tahu aku Undead, tapi...’
“maksudnya
menyelamatkan itu bagaimana ya”
“salah
satu temanku berhasil menangkap aksimu”
Ia
mengeluarkan laptopnya dan menunjukkan video 2 tahun yang tentang aku
menyelamatkan desa kecil dari jin gila.
“ini kan
kamu, aku tahu kamu berusaha menyembunyikan ini agar tidak terjadi hal yang
menghebohkan tapi mengapa sekarang kamu berhenti melakukan ini”
“aku
bukanya berhenti melainkan tidak ada waktu untuk melakukan itu, orang tuaku
menjualku dan aku pun kesulitan melakukan itu”
“baguslah
alasannya masuk akal, aku pikir kamu tidak ingin melakukan itu, jadi bisakah
aku membantumu, menyelamatkan orang”
“kenapa
?”
“apakah
butuh alasan untuk berbuat baik”
“tapi
manusia tidak akan melakukan hal sebaik ini”
“aku
dulunya menderita sama seperti kamu, hingga aku diajak untuk berinvestasi oleh
guruku, dan dia mengajarkan kepadaku, bahwa satu kebaikan dibalas 1000 kebaikan
sebaliknya satu kejahatan dibalas 1000 kejahatan, maksud dari guruku, jangan
ragu untuk berbuat baik, karena balasannya akan berlipat, karena itulah aku ingin
berbuat baik sebanyak-banyak”
“boleh”
dengan senyum aku menjawabnya, dan merasa lega, entah kenapa tindakan yang
menjadi tugas, memberiku kesempatan kedua, aku merasa bahagia bisa terlahir
kembali sebagai Undead.
Entah
kenapa saat aku tersadar aku merasa mengenal mereka semua.Inilah aku terlahir
kembali sebagai manusia, yang memegang tanggung jawab besar, seperti ini.
“bos, ini
grafik saham kita”
Betapa
beruntungnya diriku memegang posisi ini,
“bagus,
tetap pertahankan”
Setelah
selesai bekerja, aku kembali ke rumah, dan entah kenapa aku mengenal rumahku
berada.
Sesampai
di sana, istriku dan Putraku menyambutku dengan senyuman.
Aku pun
memeluk mereka berdua.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Nama : Kage
Umur : 30th
Maya :
Bayangan
Status : Undead
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Sudah 2
minggu aku merasakan kebahagiaan sementara ini, kenapa aku bilang ini
sementara, karena ini dalam benakku, aku sudah membuat kesalahan dengan
mengambil alih peran manusia lain.
Pada
bulan Juli akhir aku pun mengumpulkan para karyawanku, dan menggaji mereka
semua dengan 3x lipat, lalu aku memecat mereka semua.
Setelah selesai
rapat, aku mendapat perasaan buruk, aku pun segera pulang, dan entah kenapa
perjalanan pulangku terasa lama.
Perasaanku
pun mulai bercampur aduk, dan sesampai di rumah, aku mendengar Putraku
menangis, aku pun dengan cepat memasuki rumah.
Dan
istriku pun telah tiada, darah yang berlumuran dalam dirinya, membuatku marah,
‘mungkin aku bukanlah keluarga mereka, tapi aku sudah di anggap keluarga oleh
mereka’ aku pun membawa Putraku pergi dari rumah sana dan mengantarkan ke panti
asuhan, lalu aku kembali ke rumah, namun polisi telah datang duluan aku pun di
tangkap, lalu di sidang.
Karena
kurangnya bukti, dan dengan adanya sidik jariku di bajunya istriku aku pun di
jebloskan ke penjara, sesampai di penjara aku pun diberi pakaian tahanan, dan
dikurung dalam sel, 2 hari telah berlalu, aku pun lelah dengan hidup seperti
ini, ‘jika memang aku dinyatakan sebagai penjahat, lebih aku menjadi penjahat’
tapi itu hanya pemikiran sesaatku aku pun menggunakan sisa mayaku untuk kabur
dari penjara, dengan cara polisi yang mendekatiku, aku buat pingsan, lalu
memasuki bayangannya, saat si polisi ini, telah selesai berjaga dan berganti
shift polisi ini pun keluar dari kantor untuk segera pulang, aku pun segera
kabur, tapi karena baju ini, aku pun mencari toko pakaian, pada malam hari dan
mencurinya.
Setelah
selesai berganti pakaian dan mencari makanan ringan, aku pun segera pergi
menelusuri warna hitam pekat, ‘bebanku sebagai bos, telah selesai, dan bebanku
sebagai suami sekaligus ayah, telah selesai, waktunya menjalakan tugas ini,
berkelana mengelilingi dunia untuk membasmi para jin gila, dan menemukan Arif.
Entah
kenapa aku harus menanggung beban ini, bukanya aku dilahirkan sebagai Putra
dari keluarga sederhana, tapi mengapa aku harus mati lagi,
Setelah
melewati jalur Alam, aku terlahir kembali sebagai seorang anak, di keluarga
sederhana, aku hidup bahagia dengan adikku,
Setelah
si ayah pulang dari kerjanya kami pun menyambutnya dengan senyuman bahagia,
saling berpelukan layaknya sebuah keluarga pada umumnya, keseharianku pun cukup
sederhana, pada pagi hari aku membantu ayah menanam sayuran di ladang tempat
ayah mencari nafkah, sedangkan adik perempuanku, membantu ibuku berjualan
keliling, hingga sore pun tiba kami pun pulang bersama, dan sampai dirumah,
begitulah keseharian kami, dan pada hari libur seperti hari sabtu dan minggu
kami pergi ke pantai terdekat, untuk liburan walaupun hidup kami pas-pasan
seperti ini, kami pun tidak merasakan hal sulit, dan kami berharap kebahagiaan
ini bertahan untuk selamanya, tapi 3 bulan kemudian.
Hal sulit
menimpa kami, dan si ayah pun kehilangan pekerjaannya, aku pun mencoba
menghibur ayah dengan memijatnya “sabar yah, lebih baik bantu ibu”
Ayah pun
membantu ibu, berjualan keliling hingga suatu hari datanglah seorang saudagar
kaya menawarkan pekerjaan pada si ayah, saat ayah mendengarnya pun ayah
langsung menerimanya, tapi setelah 2 minggu ini ayah selalu kelelahan, bukan
berarti aku tidak mau memijatnya, aku pun penasaran ada dengan pekerjaannya.
Keesokan
harinya aku pun memutuskan untuk mengikuti si ayah, yang berangkat bekerja,
sesampai di sana, aku melihat pekerjaan keras, di mana para pekerja di paksa
melakukan hal-hal yang buruk seperti memutar rodi mesin tiada henti dengan
ancaman tiada gaji, bahkan orang tua pun juga di paksa melakukan hal-hal yang
tidak seimbang dengan tubuhnya.
Aku
mencari ayahku dan menemukannya ia sedang menyaring air kotor dengan selang,
dengan cara menyedotnya dengan mulut, aku pun tidak tega, saat aku
menghampirinya, aku pun di angkat oleh si saudagar saat aku marah, si ayah
menghampiriku dan memarahinya, aku pun tidak terima, si ayah pun di pecat,
tanpa ada gaji sama sekali.
Si ayah
pun dengan senyum pulang bersamaku,
“kenapa
ayah tidak mendapatkan uang”
“kami di
gaji setelah setahun bekerja”
Dengan
kesal melihat tingkahnya, ayahku yang sudah bekerja 2 bulan tanpa gaji, lalu di
pecat.
Sesampai
di rumah, ibuku menangis dan si adik pun berusaha menghibur si ibu.
Saat malam
tiba aku pun pergi menemui si saudagar dan mengancamnya untuk memberikan uang,
si saudagar pun tertawa lepas, aku pun membakarnya pabrik tersebut dengan
mayaku, saat si saudagar itu marah, ia pun menunjukkan wujud aslinya yaitu jin lintah
dan menyerangku, karena tubuhku kecil, aku pun dengan mudah menghindarinya,
tapi saat aku membakar tubuhnya, ia pun kabur ke arah rumahku, dengan cepat aku
kembali, namun si ayah telah tiada, dan si ibu dAlam keadaan sekarat melindungi
si adik, dengan kesal dan marah aku pun membunuhnya, tapi jin lintah ini
membelah diri, dan membunuh si adik, ibu pun telah memintaku untuk melindungi
si adik, namun aku gagal, aku pun membunuh jin tersebut dengan membakar cairannya,
dan ia malah membelah diri lalu aku terbunuh olehnya, dalam nafas terakhirku,
aku bisa memikirkan nasib adikku, dAlam penglihatanku, aku melihat adikku mengucapkan
“sampai bertemu lagi mas”
Posting Komentar