Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Selasa, 20 Oktober 2020

Eps 16 : Generasi sebelumnya

 


Sebulan kemudian, kembalinya S3 bersama lainnya

“maaf lama menunggu” ujar S3 Kebingungan karena tidak melihat Arif sama sekali, ia pun bergerak sana kemari “rif, Arif, di sini, tidak ada, di mana dia ya”

“apa mungkin itu, aku merasakan kehadiran dari sana” ujar S4

“ini (sambil menunjuk) tumpukan daun ini” S3 pun membersihkan daun tersebut, lalu ditemukannya Arif yang sedang terdiam dan kaku.

D4 pun melakukan sesuatu ke Arif, dan aliran darahnya kembali bergerak, 2 menit kemudian Arif pun tersadar, lalu marah-marah ke S3.

“Kenapa lama sekali, aku hampir mati, gara-gara diam”

“ya, siapa suruh” dengan merasa tidak bersalah.

“jadi bagaimana dengan perangnya” ujar Arif

“ya begitulah, oh iya ini aku membawa seorang yang hebat, yang akan membantuku mendidikmu”

Arif pun mengenalkan dirinya, dengan mengatakan dirinya dari masa depan.

Melihat reaksi dari mereka yang Cuma terdiam, Arif pun menyimpulkan bahwa mereka percaya pada perkataan dirinya.

S3 pun memperkenalkan mereka ke Arif, dan Arif pun hanya terdiam, namun dAlam benaknya ‘jadi ini generasi sebelumnya, sebaiknya aku tidak banyak bicara’

“jadi dia yang kamu bicarakan S3”

“ya, dia ini, aku mohon kepada kalian semua ajarkan dia (dengan menepuk pundak Arif) menguasai ilmu terlarang”

D5 pun menghampiri Arif, dan berkata “dia mempunya potensi, tapi ini akan menyakitkan, bagaimana ?”

“jika itu memang bisa membawaku kembali aku ikuti”

“oh, jadi kamu ingin kembali ke masamu” ujar D3

“iya, aku ingin kembali”

“boleh kutanya sesuatu hal, dan aku harap kamu mau jujur, bagaimana caramu menghadapi kematianmu suatu saat nanti”

“aku terima dan aku siap bertanggung jawab atas kehidupanku” ujar Arif

“baiklah aku akan ajarkan hal luar biasa, tapi setelah kami melihatmu bertarung melawan kami, serang kami dengan seluruh kekua....”

Dengan cepat Arif bergerak, dan menghempaskan S4 terlempar jauh,

“sepertinya ia mulai serius” ujar D5

Saat S4 terlempar dengan cepat Arif berada di belakang D3 lalu menebas punggungnya, tapi D3 menyadari keberadaan Arif lalu melemparnya jauh ke arah gunung,

“kamu serius melemparnya sejauh itu” ujar S3

“jika dia memang kuat dia seharusnya bisa..” dengan ganas Arif

Bergerak cepat sambil menembaki D3 dengan api, dari langit

D5 yang melihatnya terkagum “dia menggunakan angin dengan api, mungkinkah dia seorang diagram”

“lebih baik perhatikan lawanmu” ujar Arif dengan mata sinis sembari memotong leher D5 tapi D5 berubah menjadi cair “aku tidak merasakan luka sama sekali darimu” ujar D5

S4 pun kembali dan berkata “baiklah kamu layak menjadi muridku, boleh kutanya satu hal kenapa kamu tidak menyerang S3”

“mudah, karena sudah pernah bertarung dengannya, jadi aku tahu dia tidak akan menggangguku dalam pertarungan ini.”

“jadi intinya kamu bisa merasakan mana yang ingin membunuh, dan mana yang tidak”

“bisa di bilang begitu”

“betulkan kataku dia bukan orang biasa, saat aku mencoba menipiskannya, dengan mudahnya dia menghindarinya”

“biarkan aku dulu yang mengajar dia” ujar S4

Arif pun berlutut di hadapan nya S4 dan berkata “terima kasih, telah menerimaku”

S4 dan Arif pun berjalan menuruni bukit dan bermalam disana.

“jadi kita bergantian begitu, mengajarnya” ujar D5

“mungkin, mari kita lihat hasilnya” ujar S3

 

“mohon maaf bila lancang, bagaimana caranya S4 bisa melihat”

“aku memang benar buta, tapi itu hanya mataku, sedangkan tubuhku lainnya baik-baik saja”

Keesokannya

Arif pun kembali dari sungai “sudah bangun S4”

“Biasanya aku sering memanggil orang dengan sebutan kisanak, apakah aku boleh memanggilmu dengan sebutan itu”

“terserah kalau aku”

“baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan kisanak”

“jadi kita akan berlatih apa” sembari meletakan ember.

“waktu, kisanak pasti tahu waktu itu apa kan”

“jadi langsung kesana ya”

S4 pun mengangkat tangannya dan menekuk jari 4 jarinya dan tersisalah satu jari yaitu jempol, Arif yang melihatnya kebingungan, lalu datanglah burung garuda membawakan gulungan.

S4 pun membukanya dan menunjukkan kepada Arif tentang catatan si waktu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nama : [ S4 ]

Umur : 22th

Status : Hidup pada masanya

Ahli : Manipulasi waktu

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“namanya adalah sang waktu dialah yang bertugas menjaga dan mengatur waktu”

“jadi kita harus meminta izin darinya”

“tidak perlu, kisanak tahu apa itu ilmu terlarang”

“ilmu yang dilarang”

“alasan dari terlarangnya ilmu ini karena ini hanya dimiliki oleh sang waktu, dan aku seharusnya tidak boleh memilikinya, dan matakulah yang menjadi taruhannya, Dulu saat aku mempelajari ilmu ini, aku di hukum untuk tidak melihat”

“Jadi karena itu ya, maaf menanyai masalah pribadi S4”

“maksudku, saat kamu mempelajari ini, kisanak tidak akan kehilangan mata, tapi perlu kisanak ketahui, sang waktu itu kuat, berhati-hatilah bila bertemu dengannya, kisanak harus sadar diri, bahwa kisanak hanya lah menyalin kemampuan pemilik aslinya”

“baik S4”

“sekarang kisanak berdiri tegap dan rasakan segala aliran yang berada di sekitar, kerahkan segala indra kisanak, dan rasakan apa yang kisanak rasakan”

 

Datanglah Kage  ke dalam kamarnya Arif

“penuh dengan biasa”

“aku mana suka yang aneh-aneh”

“jadi hal penting apa yang ingin di katakan”

“oh, kamu tahu aku ingin mengatakan hal penting”

“Silivan keluar dari kamarmu dengan kesal”

“jadi karena itu ya, sebenarnya begini, nanti saat kamu berada di dunia manusia, bersembunyilah selamanya, dan carilah informasi tentang keberadaan seluruh manusia juga jin, tapi jangan lupa tugasmu, nanti kamu tidak bisa hidup lagi”

“ok, jadi itu saja”

“untuk sekarang itu saja, tolong panggilkan Putra”

 

“Bergerak secara tersembunyi sangatlah sulit bagiku, tapi Arif sepertinya mengetahui sesuatu.”

“Oh ada jin di kerumunan ini, lebih baik aku jadi bayangannya dan membawanya pergi.”

Secar perlahan Kage memasuki bayangan setiap orang hingga berada di depan bayangan si jin.

“seperti biasa makhluk mati, mana mungkin memiliki bayangannya”

Kage pun menjadi bayangannya dan mengikuti jin hingga mendekati seorang anak kecil dan memakannya, “tapi sebelum itu, kau dulu yang akan mati”

Kage pun membuat jin manusia hilang kesadaran dan bergerak memasuki sungai di pinggir kota, jin manusia pun tercebur dalam sungai Kage pun membunuhnya dengan mencekiknya setelah di pastikan jin itu tidak bisa bergerak Kage pun menusuknya dengan pemotong kuku yang ia punya. “berguna juga benda ini”

Lalu Kage keluar dari sungai itu para masyarakat melihatnya dengan aneh.

Kage pun berjalan mencari tempat gelap lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian curiannya ia pun segera mencari tempat untuk bermalam, karena ia kelelahan seharian menggunakan mayanya, untuk menjadi bayangan.

 

“bagaimana sudah terasa” ujar S4

“mungkin belum, aku hanya merasakan ketenangan sementara, lalu ada hal mengerikan yang mengusikku dalam pikiranku, hal itu sama dengan saat aku bersemedi”

“baiklah kalau begitu, lebih baik kisanak cari makan terlebih dahulu, mAlam nanti kita lanjutkan”

“bagaimana dengan ini, apakah sudah cukup” sembari menyeret tanduk kijang.

Setelah itu S4 pun membelahnya secara perlahan dengan menyentuhnya

‘lagi-lagi hal menakjubkan yang aku lihat’

“apakah aku perlu membantu mu S4”

“Kisanak cukup nyalakan api”

Arif menumpuk batang kayu lalu meniupnya dan nyalalah api.

‘jadi dia seorang diagram’

“apakah kisanak sadar bahwa kisanak seorang diagram”

“aku tidak tahu apa itu diagram, tadi D5 sempat menyebutkannya juga”

“Diagram itu, memiliki kemampuan melebihi aslinya”

“aku hanya belajar dengan melihat, dan saat aku coba entah kenapa aku langsung berhasil”

“besok kisanak akan belajar waktu dengan cara di luar nalar, setelah makan saya sarankan kisanak segera tidur, karena besok akan menguras tenaga kisanak sepenuhnya”

Keesokan harinya S4 pergi entah kemana, Arif pun menunggunya hingga siang, namun tak kunjung datang, setelah langit berganti warna menjadi jingga datanglah S4, tapi saat ditanyai S4 hanya terdiam.

Arif pun di buat terbang ke langit, lalu melewati langit-langit hingga mendekai atmosfer Arda namun secara tidak sadar Arif sudah berada di tempat yang luar biasa.

(altarisk)

“jadi kamu, yang akan bertemu dengan Sang waktu” si manusia ini pun mengantarkan Arif pergi ke satuan semesta dan memperlihatkan langit yang dipenuhi bintang-bintang nan indah, Arif terpukau melihatnya.

“selamat datang di altarisk, akulah sang waktu” ujar sang waktu

Arif berlutut dan berkata “senang bertemu denganmu, suatu kehormatan bisa bertemu denganmu”

“manusia itu mengatakan kamu ingin bicara denganku, ada perlu apa”

“bila berkenan izinkan aku meminjam kekuatanmu, untuk bisa kembali ke masaku”

“keinginan egoismu menjadikan dirimu menjadi berlebihan, tapi tak apa karena kamu manusia wajar kamu bersifat seperti itu, kalahkan aku, akan kuberikan.”

Bersambung ....


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search