Sebulan
kemudian, kembalinya S3 bersama lainnya
“maaf
lama menunggu” ujar S3 Kebingungan karena tidak melihat Arif sama sekali, ia
pun bergerak sana kemari “rif, Arif, di sini, tidak ada, di mana dia ya”
“apa
mungkin itu, aku merasakan kehadiran dari sana” ujar S4
“ini
(sambil menunjuk) tumpukan daun ini” S3 pun membersihkan daun tersebut, lalu
ditemukannya Arif yang sedang terdiam dan kaku.
D4 pun
melakukan sesuatu ke Arif, dan aliran darahnya kembali bergerak, 2 menit
kemudian Arif pun tersadar, lalu marah-marah ke S3.
“Kenapa lama
sekali, aku hampir mati, gara-gara diam”
“ya,
siapa suruh” dengan merasa tidak bersalah.
“jadi
bagaimana dengan perangnya” ujar Arif
“ya
begitulah, oh iya ini aku membawa seorang yang hebat, yang akan membantuku
mendidikmu”
Arif pun
mengenalkan dirinya, dengan mengatakan dirinya dari masa depan.
Melihat
reaksi dari mereka yang Cuma terdiam, Arif pun menyimpulkan bahwa mereka
percaya pada perkataan dirinya.
S3 pun
memperkenalkan mereka ke Arif, dan Arif pun hanya terdiam, namun dAlam benaknya
‘jadi ini generasi sebelumnya, sebaiknya aku tidak banyak bicara’
“jadi dia
yang kamu bicarakan S3”
“ya, dia
ini, aku mohon kepada kalian semua ajarkan dia (dengan menepuk pundak Arif)
menguasai ilmu terlarang”
D5 pun
menghampiri Arif, dan berkata “dia mempunya potensi, tapi ini akan menyakitkan,
bagaimana ?”
“jika itu
memang bisa membawaku kembali aku ikuti”
“oh, jadi
kamu ingin kembali ke masamu” ujar D3
“iya, aku
ingin kembali”
“boleh
kutanya sesuatu hal, dan aku harap kamu mau jujur, bagaimana caramu menghadapi kematianmu
suatu saat nanti”
“aku
terima dan aku siap bertanggung jawab atas kehidupanku” ujar Arif
“baiklah
aku akan ajarkan hal luar biasa, tapi setelah kami melihatmu bertarung melawan
kami, serang kami dengan seluruh kekua....”
Dengan
cepat Arif bergerak, dan menghempaskan S4 terlempar jauh,
“sepertinya
ia mulai serius” ujar D5
Saat S4
terlempar dengan cepat Arif berada di belakang D3 lalu menebas punggungnya,
tapi D3 menyadari keberadaan Arif lalu melemparnya jauh ke arah gunung,
“kamu
serius melemparnya sejauh itu” ujar S3
“jika dia
memang kuat dia seharusnya bisa..” dengan ganas Arif
Bergerak
cepat sambil menembaki D3 dengan api, dari langit
D5 yang
melihatnya terkagum “dia menggunakan angin dengan api, mungkinkah dia seorang
diagram”
“lebih
baik perhatikan lawanmu” ujar Arif dengan mata sinis sembari memotong leher D5
tapi D5 berubah menjadi cair “aku tidak merasakan luka sama sekali darimu” ujar
D5
S4 pun
kembali dan berkata “baiklah kamu layak menjadi muridku, boleh kutanya satu hal
kenapa kamu tidak menyerang S3”
“mudah,
karena sudah pernah bertarung dengannya, jadi aku tahu dia tidak akan
menggangguku dalam pertarungan ini.”
“jadi
intinya kamu bisa merasakan mana yang ingin membunuh, dan mana yang tidak”
“bisa di
bilang begitu”
“betulkan
kataku dia bukan orang biasa, saat aku mencoba menipiskannya, dengan mudahnya
dia menghindarinya”
“biarkan
aku dulu yang mengajar dia” ujar S4
Arif pun
berlutut di hadapan nya S4 dan berkata “terima kasih, telah menerimaku”
S4 dan Arif
pun berjalan menuruni bukit dan bermalam disana.
“jadi
kita bergantian begitu, mengajarnya” ujar D5
“mungkin,
mari kita lihat hasilnya” ujar S3
“mohon
maaf bila lancang, bagaimana caranya S4 bisa melihat”
“aku
memang benar buta, tapi itu hanya mataku, sedangkan tubuhku lainnya baik-baik
saja”
Keesokannya
Arif pun
kembali dari sungai “sudah bangun S4”
“Biasanya
aku sering memanggil orang dengan sebutan kisanak, apakah aku boleh memanggilmu
dengan sebutan itu”
“terserah
kalau aku”
“baiklah
mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan kisanak”
“jadi
kita akan berlatih apa” sembari meletakan ember.
“waktu,
kisanak pasti tahu waktu itu apa kan”
“jadi
langsung kesana ya”
S4 pun
mengangkat tangannya dan menekuk jari 4 jarinya dan tersisalah satu jari yaitu
jempol, Arif yang melihatnya kebingungan, lalu datanglah burung garuda
membawakan gulungan.
S4 pun
membukanya dan menunjukkan kepada Arif tentang catatan si waktu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Nama : [
S4 ]
Umur :
22th
Status :
Hidup pada masanya
Ahli : Manipulasi
waktu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“namanya
adalah sang waktu dialah yang bertugas menjaga dan mengatur waktu”
“jadi
kita harus meminta izin darinya”
“tidak
perlu, kisanak tahu apa itu ilmu terlarang”
“ilmu yang
dilarang”
“alasan
dari terlarangnya ilmu ini karena ini hanya dimiliki oleh sang waktu, dan aku
seharusnya tidak boleh memilikinya, dan matakulah yang menjadi taruhannya, Dulu
saat aku mempelajari ilmu ini, aku di hukum untuk tidak melihat”
“Jadi karena
itu ya, maaf menanyai masalah pribadi S4”
“maksudku,
saat kamu mempelajari ini, kisanak tidak akan kehilangan mata, tapi perlu
kisanak ketahui, sang waktu itu kuat, berhati-hatilah bila bertemu dengannya,
kisanak harus sadar diri, bahwa kisanak hanya lah menyalin kemampuan pemilik
aslinya”
“baik S4”
“sekarang
kisanak berdiri tegap dan rasakan segala aliran yang berada di sekitar,
kerahkan segala indra kisanak, dan rasakan apa yang kisanak rasakan”
Datanglah
Kage ke dalam kamarnya Arif
“penuh
dengan biasa”
“aku mana
suka yang aneh-aneh”
“jadi hal
penting apa yang ingin di katakan”
“oh, kamu
tahu aku ingin mengatakan hal penting”
“Silivan
keluar dari kamarmu dengan kesal”
“jadi
karena itu ya, sebenarnya begini, nanti saat kamu berada di dunia manusia, bersembunyilah
selamanya, dan carilah informasi tentang keberadaan seluruh manusia juga jin,
tapi jangan lupa tugasmu, nanti kamu tidak bisa hidup lagi”
“ok, jadi
itu saja”
“untuk
sekarang itu saja, tolong panggilkan Putra”
“Bergerak
secara tersembunyi sangatlah sulit bagiku, tapi Arif sepertinya mengetahui
sesuatu.”
“Oh ada
jin di kerumunan ini, lebih baik aku jadi bayangannya dan membawanya pergi.”
Secar
perlahan Kage memasuki bayangan setiap orang hingga berada di depan bayangan si
jin.
“seperti
biasa makhluk mati, mana mungkin memiliki bayangannya”
Kage pun
menjadi bayangannya dan mengikuti jin hingga mendekati seorang anak kecil dan
memakannya, “tapi sebelum itu, kau dulu yang akan mati”
Kage pun
membuat jin manusia hilang kesadaran dan bergerak memasuki sungai di pinggir
kota, jin manusia pun tercebur dalam sungai Kage pun membunuhnya dengan
mencekiknya setelah di pastikan jin itu tidak bisa bergerak Kage pun menusuknya
dengan pemotong kuku yang ia punya. “berguna juga benda ini”
Lalu Kage
keluar dari sungai itu para masyarakat melihatnya dengan aneh.
Kage pun
berjalan mencari tempat gelap lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian curiannya
ia pun segera mencari tempat untuk bermalam, karena ia kelelahan seharian
menggunakan mayanya, untuk menjadi bayangan.
“bagaimana
sudah terasa” ujar S4
“mungkin
belum, aku hanya merasakan ketenangan sementara, lalu ada hal mengerikan yang
mengusikku dalam pikiranku, hal itu sama dengan saat aku bersemedi”
“baiklah
kalau begitu, lebih baik kisanak cari makan terlebih dahulu, mAlam nanti kita
lanjutkan”
“bagaimana
dengan ini, apakah sudah cukup” sembari menyeret tanduk kijang.
Setelah
itu S4 pun membelahnya secara perlahan dengan menyentuhnya
‘lagi-lagi
hal menakjubkan yang aku lihat’
“apakah
aku perlu membantu mu S4”
“Kisanak
cukup nyalakan api”
Arif
menumpuk batang kayu lalu meniupnya dan nyalalah api.
‘jadi dia
seorang diagram’
“apakah
kisanak sadar bahwa kisanak seorang diagram”
“aku
tidak tahu apa itu diagram, tadi D5 sempat menyebutkannya juga”
“Diagram
itu, memiliki kemampuan melebihi aslinya”
“aku
hanya belajar dengan melihat, dan saat aku coba entah kenapa aku langsung
berhasil”
“besok kisanak
akan belajar waktu dengan cara di luar nalar, setelah makan saya sarankan
kisanak segera tidur, karena besok akan menguras tenaga kisanak sepenuhnya”
Keesokan
harinya S4 pergi entah kemana, Arif pun menunggunya hingga siang, namun tak
kunjung datang, setelah langit berganti warna menjadi jingga datanglah S4, tapi
saat ditanyai S4 hanya terdiam.
Arif pun
di buat terbang ke langit, lalu melewati langit-langit hingga mendekai atmosfer
Arda namun secara tidak sadar Arif sudah berada di tempat yang luar biasa.
(altarisk)
“jadi
kamu, yang akan bertemu dengan Sang waktu” si manusia ini pun mengantarkan Arif
pergi ke satuan semesta dan memperlihatkan langit yang dipenuhi bintang-bintang
nan indah, Arif terpukau melihatnya.
“selamat
datang di altarisk, akulah sang waktu” ujar sang waktu
Arif
berlutut dan berkata “senang bertemu denganmu, suatu kehormatan bisa bertemu
denganmu”
“manusia
itu mengatakan kamu ingin bicara denganku, ada perlu apa”
“bila
berkenan izinkan aku meminjam kekuatanmu, untuk bisa kembali ke masaku”
“keinginan
egoismu menjadikan dirimu menjadi berlebihan, tapi tak apa karena kamu manusia
wajar kamu bersifat seperti itu, kalahkan aku, akan kuberikan.”
Bersambung ....
Posting Komentar