Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 26 Oktober 2020

Eps 19 : Bumi

 


“Para manusia itu memulai kehidupannya saat di usir dari sorga”

“menurut kalian manusia itu di usir”

“pastilah mana mungkin mereka berada di Fana, lebih baik di sorga untuk apa mereka ke Fana”

“terus dari manakah maksud kata dari suatu saat nanti manusia akan masuk surga”

“itu hanya omongan dari para tetua”

“jika memang begitu, omongan tersebut berasal dari tetua sebelumnya”

“aku tidak paham apa yang kamu bicarakan”

“intinya manusia itu tidak di usir, melainkan di turunkan sebagai hukuman, manusia tetap bisa berada di sorga setelah menyelesaikan hukumannya”

“kalau begitu apa hukumannya”

“menyesali perbuatannya dan bertanggung jawab”

Datanglah api padat di hadapan mereka berdua

Mereka berdua pun kembali bersiaga

Pintu pun dibukakan oleh 2 penjaga tersebut.

“dari mana kamu”

“Alam Sarpa”

“lagi apa”

“aku menemukan suatu hal yang luar biasa”

“aku lelah harus duduk di singgasana ini untuk menggantikanmu kak”

“kalau begitu menyingkirlah, sekarang kembalikan kepadaku”

“ambillah dan maju”

Dengan cepat si kakak ini bergerak dan membuat pijakan sebelumnya terbakar mengelupas dan mengarahkan pukulannya ke si adik, tapi si adik menangkisnya dengan mudah, lalu si kakak menarik dan menghantam dagu si adik, hingga menatap langit istana.

Si adik pun berubah wujud menjadi api dan bergerak ke hadapan si kakak lalu berubah wujud menjadi manusia kembali dan berkata

“seperti biasa penuh kelicik kan juga kehebatan”

Si adik pun berlutut dan izin pergi keluar, melewati pintu si penjaga yang asyik mengobrol tersebut di bakar dengan menyentilkan api kecil ke penjaga tersebut dan terbakatlah hingga menjadi butiran api lalu memakannya.

‘dia harus bisa menahan diri agar tidak memakan pasukan seenaknya’

“subus kemari” ucap dia memanggil

Datang lah butiran lava membentuk wujud manusia succubus menghadap si raja.

“ya rajaku”

“cara tahu tentang kehidupannya manusia yang bernama Arif”

“siap rajaku”

Setelah melihat ujian Undead pertama dari Sarpa Netolsmax pun penasaran pada Arif, ia pun memutuskan untuk mencari info tentangnya.

 

Setelah keempat peserta dari regu B lolos tersisa, 2 peserta yaitu Arif dan Putra, namun dAlam siklus yang di Alami Putra, terjadi ke gagalan dan membuat nya tiada, Arif pun meminta dengan hormat ke Prejin untuk menjadikan adiknya Putra menjadi Undead, juga Putra di ujikan ulang.

Mendengar permintaan itu Skyjin marah dan kesal dengan menghampiri Arif, lalu mencekik Arif sambil berkata “apa kau tidak tahu batasanmu, kau itu makhluk rendahan, dari kemarin aku melihat mu berbicara seenaknya meminta”

Arif terdiam mendengarkan cemooh dari Skyjin, Prejin hanya melihat dari bangkunya “sudah, jika belum silakan lanjutkan”

Skyjin memukul Arif, tapi pukulannya dihentikan oleh Arif karena Arif melempar Skyjin jauh ke belakang. “aku hanya memohon apa susahnya”

penuh kesal Skyjin kembali dengan kemarahan ingin membunuh Arif, dengan mudahnya Arif menghindari pukulan, tapi Skyjin melahap pergerakan Arif dengan bayangan tangan muncul dari bawah, Arif kesulitan bergerak, saat Skyjin ingin membakarnya hidup-hidup Prejin menghentikannya, dan mengiyakan permintaan Arif, Putra pun di ujikan ulang dengan tubuh Undeadnya dan berada untuk membunuh jin yang menyerang manusia di hotel.

Arif pun memasuki ujian tersebut, Prejin pun meminta Skyjin untuk menahan diri

“mengapa kau malah menurutinya”

“dia bukan manusia biasa, dari awal dia sudah misterius, barusan kau saja di lempar”

“tapi aku berhasil memojokkannya”

“tapi dia hanya terdiam bukan, dia diam bukan berarti kalah melainkan mengalah, aku merasakan energi lain selain maya, entah itu mana atau yang langka itu”

 

Putra pun terbangun di depan hotel, terdengar suara dari pikirannya yang memintanya untuk membunuh jin di yang meneror, dan menjadi kesempatan terakhir Putra, kepala Putra pun kesakitan karena mengingat kejadian sebelumnya yang gagal menyelamatkan keluarga barunya.

Putra pun memutuskan untuk membunuh seluruh jin gila yang meneror manusia, penyisiran pun di mulai, saat memasuki dAlam hutan Putra mendengar suara gemerisik di semak-semak

“Sedang apa kamu disini” (srek, srak) suara semak-semak

“maaf, apakah mas, liat seorang gadis”

Putra pun terkejut “Arif, kamu Arif kan, lama tidak jumpa, bagaimana kabarmu” Arif dengan kebingungan, kenapa orang ini merasa kenal aku, padahal aku tidak mengenal dia sama sekali “maaf mas, mungkin mas salah orang namaku Arif” “iya tahu aku, aku Putra masa tidak ingat aku”

“maaf mas, aku harus segera kembali” Arif pun kembali ke hotel

 “dia sok lupa, tunggu bau ini kan” Putra pun berlari mengejar bau cekat dan menemukan mayat seorang gadis, Putra pun segera mengangkat si gadis dan membawanya ke hotel, di tengah perjalanannya, ia di hadang oleh makhluk bermata 5, Putra pun meletakan mayat tersebut dan mengejar makhluk “hei mau ke mana kau jin busuk, sial lu” Putra pun terpaksa harus menggunakan mayanya dan menyerang jin tersebut lalu jin tersebut marah dan menyerang balik Putra “hem.., terpancing juga kau” Putra menghindari serangan jin tersebut, dengan melompat tapi si jin tersebut malah mengeluarkan nanah dari matanya, tapi Putra sekilas menghilang dan berada di belakang jin tersebut, lalu ia mengeluarkan belatinya dengan menyalurkan mayanya dan terbunuhlah jin tersebut.

Setelah membunuh jin tersebut Putra pun di nyatakan lulus dari ujian Undead dan kartu Undead pun dapat di perpanjang melalui membunuh jin, dan waktu dari kartu Undead pun terbatas, jadi sering-seringlah membunuh jin gila untuk memperpanjang karena jika tidak dirimu kan tiada. Mendengar suara itu Putra merasa lega, tapi tetap ke pikiran tentang Arif, karena dalam benaknya dia dapat kesempatan kedua pasti karena Arif, karena hanya dia saja yang berani menghadap pemimpin bangsa jin, Putra pun kembali melakukan perjalanannya sembari mencari teman-temannya.

 

“Jadi aku harus apa”

“belajar melihat”

“melihat... maksudnya ?”

“iya melihat sesuatu yang tak terlihat”

“lihat ini” D5 sedang melakukan gerakan aneh dimana tangannya berputar putar dengan melompat lompat

“lagi apa” ujar Arif dengan bingung

“itu karena kamu tidak bisa melihat”

“akan aku ajarkan melihat, untuk dasarnya pelajari dulu mata positif mata negatif dan adventif”

“baru dengar aku, sepertinya seru”

D5 pun menghentak kan kakinya ke tanah dan perlahan tanah mulai meretak, dan terjatuhlah Arif ke dalam Arda. Teriakkan pun telah mengisi setiap sudut lorong tersebut untuk menghindari rasa sakit, Arif pun meringankan tubuhnya dan melayang dengan perlahan.

“dimana ini, kok gelap”

Dari kejauhan terlihat sinar tipis yang berkedip, Arif pun menghampirinya, semakin dekat Arif berjalan, sinar merah itu pun semakin terang saat sudah dekat dengan sinar tersebut tiba-tiba Arif terkejut, D5 melompat ke arahnya sembari tertawa lepas, “hampir copot jantungku gara-gara tadi”

“bwahahah, itu tadi salah satu dari jenis mata, tapi aku tidak akan mengajarkan tentang mata, jauh lebih hebat D3 karena dia adalah guruku, aku akan ajarkan tentang diagram to elementary karena aku seorang diagram seperti mu”

D5 pun menyalakan api dari telunjuknya sembari mengikuti jalan ini

“kita berada dalam bumi, tahu kan, monster yang keluar dari Arda”

“bumi bukan nama planet ini”

“planet apa itu”

“tempat kita berada dalam semesta”

“oh itu, ini namanya Arda, bukan bumi, bumi itu... bagaimana ya, jelasinnya pokoknya bumi itu monster dari dalam tanah”

“sekarang kemana”

“mencari awal bumi, nanti ada inti bumi, di sana lah pusat gravitasi berada”

Mereka berdua bergerak di tengah gelapnya bawah tanah, semakin turun, semakin memanas, situasi yang tidak di untungkan bagi manusia, tapi karena mereka berdua seorang diagram to elementary mereka pun bisa beradaptasi dengan atmosfer bawah ini.

Hingga kedalaman yang tak dikira mereka pun berhenti karena panasnya di luar nalar mereka, D5 pun menggunakan kekuatannya dengan menyebarkan udara sebagai bentuk jalur pernafasan dan mencari bumi baru yang terlahir.

Akhirnya tertemukanlah tempat bumi baru itu dan dengan cepat bergerak sembari mengusap tanah yang di depan dan perlahan tanah terkikis Arif pun mengikuti dari belakang sambil terheran karena kekuatan D5 yang begitu luar biasa.

Sesampai di tempat bumi terlahir, D5 pun memisahkan bumi dari cangkang akar pengikat dan marah bumi baru itu hingga melonjak ke permukaan D5 pun mengejarnya dan menghentikan.

Bumi ini yang sebelumnya berbentuk batu Raksasa, namun ini di penuhi lava di sekujur tubuhnya “apa mungkin ini masih baru” ujar D5

Bumi itu mengamuk dan menghancurkan hutan-hutan sekitar, lalu memasukkan lengannya ke dalam tanah, dan pepohonan pun di kendalikan.

Saat para pohon bergerak ke D5, Arif tidak sengaja kesandung akar panjang dan membuatnya terlilit oleh akar tersebut.

D5 yang melihatnya segera bergerak ke Arif untuk menyelamatkannya tapi Arif membakar tubuhnya dan akar tersebut terbakar Arif segera membakar akar tersebut sampai ke pohon besar yang bernama beringin.

D5 pun menarik Arif dan membawanya pergi sejauh mungkin

“kenapa kita bakar saja”

“itu beringin..!! bahayalah”

Dengan kondisi panik D5 melihat beringin Arif pun berasumsi bahwa itu bukan pohon biasa.

Mereka berdua pun kembali ke beringin tersebut dan melihat gerak gerik beringin tersebut.

Bersambung....\


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search