Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Kamis, 29 Oktober 2020

Eps 22 : Sylph


Dahulu kala, saat penentuan posisi dan tugasnya Tetua Roh hadir dalam pencitraan makhluk para Uns, saat roh pertama yaitu tetua roh tercipta, tetua roh pun sangat menghormati para makhluk lainnya, tugas yang di berikan oleh pencipta kepada tetua roh adalah untuk menjaga semua siklus roh yang berangsur, dari Ruth, Rukh dan Ruh, tetua roh pun bertanggung jawab pada tugasnya, seiring berjalannya Waktu, dan semakin banyaknya para Uns, tetua roh kesulitan mengelola tugas tersebut, dan meminta roh pilihan untuk menjadi bantuan dalam mengelola roh-roh, saat uns angin awal tercipta kan tetua roh pun memberi izin untuk melepaskannya karena tetua roh merasa Uns angin sempurna seperti Uns lainnya, tapi tidak di sangka Uns angin, malah menjadi bahaya, dan turunlah perintah untuk meniadakan Uns angin di laksanakan, tapi ada satu Uns angin kabur dan pergi ke Alam roh, dan bersembunyi di Donya roh, saat roh-roh pilihan yang terpilih sebagai bantuan untuk tetua roh, mereka pun di ciptakan ulang bukan dari Uns, tapi dari citra, Uns angin pun mengikuti barisan pilihan tersebut, dan saat Uns angin di ciptakan ulang, menjadi citra, Uns angin tersebut melarikan diri ke Swarga dan bertemulah dengan sang penentu, saat ingin di tangkap, sang penentu bilang akan meniadakan sendiri, sang penentu pun meminta kepada pencipta untuk di izinkan Uns angin yang menjadi citra di ampuni dari dosanya, pencipta pun menyetujuinya asal Uns angin yang menjadi citra tidak memberi tahukan  tentang dirinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : Tetua Roh ~ ]

{ ~ Umur : Kuadraliun ~ }

{ ~ Status : Berada  ~ }

{ ~ Kekuatan : Rahasia Alam ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dengan perjanjian tersebut sang penentu memberikan segala masukan dan pertunjukan siapa para makhluk Uns, saat mengetahui beberapa isine Donya, Uns angin yang menjadi Citra pun di pindahkan ke Donya roh yang berada di Alam Roh, dan menjadi warga roh, Uns angin yang menjadi citra pun di beri nama Sylph, dan di minta untuk menggunakan wujud peri kecil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : S4 ~ ]

{ ~ Umur : 15th ~ }

{ ~ Status : hidup pada masanya  ~ }

{ ~ Kekuatan : skala Waktu ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

 

 

Bermilyar tahun cahaya dan ribuan dekade telah terlewati, Sylph pun terbiasa dengan lingkungan, dan mencoba untuk menarik perhatian para roh lain di Donya roh, dengan menjahili siapapun.

 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : D3 ~ ]

{ ~ Umur : 19th ~ }

{ ~ Status : hidup pada masanya  ~ }

{ ~ Kekuatan : Parental batin ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah selesai makan kami semua pun segera tidur, di tengah malam Arif terbangun dan duduk di tepi sungai sembari memandangi langit.

“belum tidur” ujar S3 menghampiri Arif, lalu duduk di sebelahnya.

“baru bangun”

“kenapa, ada apa, sampai kesulitan untuk tidur, coba cerita”

“peri yang ada di mimpiku itu, tampak murung”

“kenapa dengan roh itu, bukanya dia yang menjahilimu dengan mengubah-ubah cuaca”

“sepertinya aku juga akan melakukan hal sama”

“maksudnya”

Arif pun berdiri dengan menegaskan “mungkin saja dia di benci di  tempat tinggalnya, makanya dia berusaha untuk membuat masalah agar ada yang memperhatikannya”

“kenapa kamu berkata seperti itu”

“karena aku pernah merasakannya, saat aku tidak bisa apa-apa, aku selalu berusaha mencari masalah agar ada yang memperhatikan”

S3 pun berdiri “kamu berani berkata begitu karena kamu pernah mengalami hal yang sama dengannya, begitu”

“iya” dengan menundukkan kepala

“tenang saja, tetua roh itu, roh yang bijak, dia tahu bagaimana mengatasinya, lebih baik kembali tidur, besok giliran aku yang mengajar” S3 pergi kembali dan tidur, Arif pun mengambil batu dan melempar ke sungai, lalu kembali tidur.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : D5 ~ ]

{ ~ Umur : 10th ~ }

{ ~ Status : hidup pada masanya  ~ }

{ ~ Kekuatan : Diagram to elematary ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya jendral datang membawa kabar buruk, tentang perang yang mendekati akhir, pihak lawan bersatu dengan ribuan pasukan manusia dan beberapa manusia yang telah gugur pun kembali hidup.

“sepertinya ada yang menggunakan sihir” ujar D3

“biarkan kami yang handal”

“kisanak fokus saja belajarnya”

Mereka bertiga berserta jendral kembali ke medan perang, saat Arif ingin ikut di cegah oleh S3, “kamu fokus belajar saja” Arif pun pasrah.

“tenang saja bantuan tiga itu lebih dari cukup”

Mereka berdua pun berlatih pernafasan dengan cara menahan nafas dalam sungai selama mungkin, “ingat saat manusia bernafas dengan paru, cobalah untuk memindahkan siklus tersebut” ujar S3

“huah.., hah.., huh..., berapa lama”

“5 menit cuman, tingkatkan lagi”

“sebenarnya apa sih yang akan di ajarkan kepadaku”

“mati”

Arif pun terkejut yang sedang menahan nafas, dan menelan air, Arif pun keluar dari sungai karena tersedak.

“gunakan segala kemampuanmu, karena...” S3 pun memukul Arif hingga terpental jauh, dan terjatuhlah Arif ke bawah air terjun.

“sialan”

“kenapa melamun!!!” S3 menarik kaki Arif dan membanting Arif ke sana sani lalu melemparkan ke air terjun

“kau benar-benar ingin membunuhku”

“iya, maka dari lawan aku”

Demi menghindari kematian, Arif menggunakan elemennya, S3 dengan cepat memukul perut Arif, saat Arif terlempar, Arif menggunakan elemen tanahnya untuk membuat dinding di belakangnya, tapi hingga Lapisan ke 5 Arif  baru berhenti terlempar, Arif menggunakan elemen airnya dari sungai dan menghantamkan ke S3, namun dengan mudahnya S3 menembus air tersebut dan memukul kepala Arif, tapi Arif menghindarinya, dengan penglihatan anginnya, ‘kalau begini terus tubuhku akan hancur semua’ ujar Arif dalam benaknya, Arif pun melarikan diri.

Arif menggunakan elemen apinya dan membakar hutan sembari kabur dengan kekuatan angin, saat S3 terjebak,  dalam kobaran Arif menyiapkan lubang besar, dengan cepat S3 melalui hutan tersebut juga menghentikan kobaran api tersebut, saat Arif melihatnya Arif pun menghantam S3 dengan balok tanah ke bawah lubang dan menumpahkan gumpalan air, lalu menutupnya, tapi S3 menendangnya dengan mudah lalu memukul dengan pisau tangannya Arif pun kehilangan denyut nadinya “cukup kuat, mampu bertarung dan berpikir, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku” S3 pun menggendong Arif ke dekat air terjun, dan menarik butiran partikel air untuk memperbaiki tulang yang patah, dengan butiran partikel air dan tanah, tulang yang patah pun telah beregenerasi dan berhasil kembali menyambung, S3 pun menggigit tangannya dan meneteskan dari ke mulutnya, lalu menggigit jari jempolnya lari menandai dahinya Arif, dan membuat lingkaran, lalu bayangan muncul dan menarik tubuh Arif ke dalam tanah dan terkubur dalam tanah, lalu munculah Arif di lingkaran darah tersebut, dengan berdiri Arif membuka matanya. “selamat hidup kembali” ujar S3 dengan senyuman.

“aku sudah mati” dengan terkejut mengingat kejadian sebelumnya.

“itulah yang akan ajarkan”

Arif merasa takjub karena mendengar perkataan itu

“eh... mati” Arif mencoba bercanda, tapi jawaban dari S3 menegaskan

“bukan, tapi menghidupkan yang mati”

Arif tidak bisa berkata-kata dan mengikuti S3 berjalan memasuki dalam air terjun, yang terdapat gua tersembunyi.

Bersambung ....

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search