Dahulu kala, saat penentuan posisi dan tugasnya Tetua Roh hadir dalam
pencitraan makhluk para Uns, saat roh pertama yaitu tetua roh tercipta, tetua
roh pun sangat menghormati para makhluk lainnya, tugas yang di berikan oleh
pencipta kepada tetua roh adalah untuk menjaga semua siklus roh yang berangsur,
dari Ruth, Rukh dan Ruh, tetua roh pun bertanggung jawab pada tugasnya, seiring
berjalannya Waktu, dan semakin banyaknya para Uns, tetua roh kesulitan
mengelola tugas tersebut, dan meminta roh pilihan untuk menjadi bantuan dalam
mengelola roh-roh, saat uns angin awal tercipta kan tetua roh pun memberi izin
untuk melepaskannya karena tetua roh merasa Uns angin sempurna seperti Uns
lainnya, tapi tidak di sangka Uns angin, malah menjadi bahaya, dan turunlah perintah
untuk meniadakan Uns angin di laksanakan, tapi ada satu Uns angin kabur dan
pergi ke Alam roh, dan bersembunyi di Donya roh, saat roh-roh pilihan yang
terpilih sebagai bantuan untuk tetua roh, mereka pun di ciptakan ulang bukan
dari Uns, tapi dari citra, Uns angin pun mengikuti barisan pilihan tersebut,
dan saat Uns angin di ciptakan ulang, menjadi citra, Uns angin tersebut
melarikan diri ke Swarga dan bertemulah dengan sang penentu, saat ingin di
tangkap, sang penentu bilang akan meniadakan sendiri, sang penentu pun meminta
kepada pencipta untuk di izinkan Uns angin yang menjadi citra di ampuni dari
dosanya, pencipta pun menyetujuinya asal Uns angin yang menjadi citra tidak
memberi tahukan tentang dirinya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ ~ Nama : Tetua Roh ~ ]
{ ~ Umur : Kuadraliun ~ }
{ ~ Status : Berada ~ }
{ ~ Kekuatan : Rahasia Alam ~ }
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dengan perjanjian tersebut sang penentu memberikan segala masukan dan
pertunjukan siapa para makhluk Uns, saat mengetahui beberapa isine Donya, Uns
angin yang menjadi Citra pun di pindahkan ke Donya roh yang berada di Alam Roh,
dan menjadi warga roh, Uns angin yang menjadi citra pun di beri nama Sylph, dan
di minta untuk menggunakan wujud peri kecil.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ ~ Nama : S4 ~ ]
{ ~ Umur : 15th ~ }
{ ~ Status : hidup pada masanya
~ }
{ ~ Kekuatan : skala Waktu ~ }
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bermilyar tahun cahaya dan ribuan dekade telah terlewati, Sylph pun
terbiasa dengan lingkungan, dan mencoba untuk menarik perhatian para roh lain
di Donya roh, dengan menjahili siapapun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ ~ Nama : D3 ~ ]
{ ~ Umur : 19th ~ }
{ ~ Status : hidup pada masanya
~ }
{ ~ Kekuatan : Parental batin ~ }
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah selesai makan kami semua pun segera tidur, di tengah malam Arif
terbangun dan duduk di tepi sungai sembari memandangi langit.
“belum tidur” ujar S3 menghampiri Arif, lalu duduk di sebelahnya.
“baru bangun”
“kenapa, ada apa, sampai kesulitan untuk tidur, coba cerita”
“peri yang ada di mimpiku itu, tampak murung”
“kenapa dengan roh itu, bukanya dia yang menjahilimu dengan
mengubah-ubah cuaca”
“sepertinya aku juga akan melakukan hal sama”
“maksudnya”
Arif pun berdiri dengan menegaskan “mungkin saja dia di benci di tempat tinggalnya, makanya dia berusaha untuk
membuat masalah agar ada yang memperhatikannya”
“kenapa kamu berkata seperti itu”
“karena aku pernah merasakannya, saat aku tidak bisa apa-apa, aku
selalu berusaha mencari masalah agar ada yang memperhatikan”
S3 pun berdiri “kamu berani berkata begitu karena kamu pernah mengalami
hal yang sama dengannya, begitu”
“iya” dengan menundukkan kepala
“tenang saja, tetua roh itu, roh yang bijak, dia tahu bagaimana
mengatasinya, lebih baik kembali tidur, besok giliran aku yang mengajar” S3
pergi kembali dan tidur, Arif pun mengambil batu dan melempar ke sungai, lalu
kembali tidur.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ ~ Nama : D5 ~ ]
{ ~ Umur : 10th ~ }
{ ~ Status : hidup pada masanya
~ }
{ ~ Kekuatan : Diagram to elematary ~ }
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya jendral datang membawa kabar buruk, tentang perang
yang mendekati akhir, pihak lawan bersatu dengan ribuan pasukan manusia dan
beberapa manusia yang telah gugur pun kembali hidup.
“sepertinya ada yang menggunakan sihir” ujar D3
“biarkan kami yang handal”
“kisanak fokus saja belajarnya”
Mereka bertiga berserta jendral kembali ke medan perang, saat Arif
ingin ikut di cegah oleh S3, “kamu fokus belajar saja” Arif pun pasrah.
“tenang saja bantuan tiga itu lebih dari cukup”
Mereka berdua pun berlatih pernafasan dengan cara menahan nafas dalam
sungai selama mungkin, “ingat saat manusia bernafas dengan paru, cobalah untuk
memindahkan siklus tersebut” ujar S3
“huah.., hah.., huh..., berapa lama”
“5 menit cuman, tingkatkan lagi”
“sebenarnya apa sih yang akan di ajarkan kepadaku”
“mati”
Arif pun terkejut yang sedang menahan nafas, dan menelan air, Arif pun
keluar dari sungai karena tersedak.
“gunakan segala kemampuanmu, karena...” S3 pun memukul Arif hingga
terpental jauh, dan terjatuhlah Arif ke bawah air terjun.
“sialan”
“kenapa melamun!!!” S3 menarik kaki Arif dan membanting Arif ke sana
sani lalu melemparkan ke air terjun
“kau benar-benar ingin membunuhku”
“iya, maka dari lawan aku”
Demi menghindari kematian, Arif menggunakan elemennya, S3 dengan cepat
memukul perut Arif, saat Arif terlempar, Arif menggunakan elemen tanahnya untuk
membuat dinding di belakangnya, tapi hingga Lapisan ke 5 Arif baru berhenti terlempar, Arif menggunakan
elemen airnya dari sungai dan menghantamkan ke S3, namun dengan mudahnya S3
menembus air tersebut dan memukul kepala Arif, tapi Arif menghindarinya, dengan
penglihatan anginnya, ‘kalau begini terus tubuhku akan hancur semua’ ujar Arif dalam
benaknya, Arif pun melarikan diri.
Arif menggunakan elemen apinya dan membakar hutan sembari kabur dengan
kekuatan angin, saat S3 terjebak, dalam
kobaran Arif menyiapkan lubang besar, dengan cepat S3 melalui hutan tersebut
juga menghentikan kobaran api tersebut, saat Arif melihatnya Arif pun
menghantam S3 dengan balok tanah ke bawah lubang dan menumpahkan gumpalan air,
lalu menutupnya, tapi S3 menendangnya dengan mudah lalu memukul dengan pisau
tangannya Arif pun kehilangan denyut nadinya “cukup kuat, mampu bertarung dan
berpikir, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku” S3 pun menggendong Arif
ke dekat air terjun, dan menarik butiran partikel air untuk memperbaiki tulang
yang patah, dengan butiran partikel air dan tanah, tulang yang patah pun telah
beregenerasi dan berhasil kembali menyambung, S3 pun menggigit tangannya dan
meneteskan dari ke mulutnya, lalu menggigit jari jempolnya lari menandai
dahinya Arif, dan membuat lingkaran, lalu bayangan muncul dan menarik tubuh Arif
ke dalam tanah dan terkubur dalam tanah, lalu munculah Arif di lingkaran darah
tersebut, dengan berdiri Arif membuka matanya. “selamat hidup kembali” ujar S3
dengan senyuman.
“aku sudah mati” dengan terkejut mengingat kejadian sebelumnya.
“itulah yang akan ajarkan”
Arif merasa takjub karena mendengar perkataan itu
“eh... mati” Arif mencoba bercanda, tapi jawaban dari S3 menegaskan
“bukan, tapi menghidupkan yang mati”
Arif tidak bisa berkata-kata dan mengikuti S3 berjalan memasuki dalam
air terjun, yang terdapat gua tersembunyi.
Bersambung ....
Posting Komentar