Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Kamis, 13 Agustus 2020

Eps 05 : Hilang

 


“kita harus bergerak cepat, kalian dengar!!” ujar Nagisa,

“baik” ujar petugas di tengah kericuhan yang terjadi

Arif bersama temannya pergi mengunjungi Nagisa, lalu menanyainya tentang keributan yang terjadi di perusahaannya. namun Nagisa tidak ingin menanggapi masalah tersebut,

Arif pun beranggapan bahwa Nagisa menyembunyikan sesuatu, para temannya pun mendengar gosip dari para penjaga, lalu memberitahu Arif, kami pun berdiskusi dengan Arif “bagaimana cara membantu Nagisa ?” sejenak mereka juga kebingungan, karena masalah yang ia dengar dari penjag, Kafi pun mempunyai sebuah ide, ia pun mengutarakan ide namun muncullah Nagisa, yang mengajak kami untuk  latihan.

Untuk menghiburnya kami pun mengikuti perintahnya, kami pun latihan dan seperti biasa, Arif hanya melihat dari kejauhan, tiba-tiba mendapat panggilan dari penjaga, Arif pun mengikutinya dan  mendengarkan pembicaraannya dari jauh, tapi Nagisa menyadari lalu memergoki Arif, ia pun dengan sikap tegas mengatakan kepada Nagisa “terima kasih telah menjadi guruku, dan ini aku kembalikan” ucap arif mengalihkan pembicaraan sembari melepas jam tangannya yang merupakan asal muasal kekuatannya untuk di serahkan kepada Nagisa lalu pergi kembali ke temannya.

“ayo cepat culik dia”

“iya-iya ini aku pergi” muncullah lingkaran aneh dari langit mendung bersamaan dengan makhluk aneh sedang terbang dengan cepat mengarah ke Arif lalu menculiknya membawanya  kembali ke lubang lingkaran tersebut..

Kahfi yang sedang mengambil sesuatu melihat Arif terculik dari kejauhan

“hei!, mau dibawa ke mana Arif itu” teriaknya

Temannya yang mendengar teriakan Kahfi langsung mendatanginya berlari mengejarnya, Silver pun menggunakan kekuatan esnya untuk terbang namun ia terlambat lubang tersebut telah tertutup.

“Sungguh naif kalian” dengan senyuman, si penculik pergi, membawa Arif,

Kahfi dengan temannya merasa menyesal karena gagal menolongnya.

Faid pun segera pergi melapor kepada Nagisa, mereka pun menyusul ke Nagisa kami pun menjelaskan kepada Nagisa mengenai Arif yang di culik, Nagisa pun langsung memerintahkan para petugas untuk mencari Arif, Kahfi dan temanya pun juga ingin ikut mencari Arif, namun Nagisa menghentikan kami, karena ia pikir kami nanti juga di culik, kami pun diminta diam bersamanya, rasa cemas dan kawatir terus menghantui kami, tapi Kahfi menyemangati kami

 “Arif kan kuat, dia jauh lebih hebat dari pada kita, ia pasti mampu bertahan.”

“ia betul, dia saja bisa memotong pohon dengan cepat, dia pasti bisa kembali dengan selamat”

Para penjaga dari segara penjuru, melapor kepada Nagisa, bahwa Arif masih belum di temukan, Nagisa pun turun tangan mencarinya sendiri, seharian Nagisa pergi mengitari dunia, namun tidak di temukan.

keesokan harinya Nagisa kembali ke rumah dan menjelaskan bahwa Arif tidak di temukan

“mungkin dia”

“dia pasti kembali, aku saudaranya, aku tahu dia kuat” ujar Kahfi,

Nagisa meminta seluruh negara membantu mencarinya, namun tetap tidak ditemukan, Nagisa pun mulai  putus asa,

“payah kalian semua!!, Cuma cari satu anak saja, apa sulitnya” dengan marah-marah ke sana kemari karena khawatir kami pun memutuskan untuk turun mencari Arif walaupun di larang oleh Nagisa, 2 hari berlalu pencarian terus berlangsung.

“aku rasa kita hanya bisa menunggu” ujar Sasa

“maksudmu apa ?” ujar Kahfi

“asal kita percaya dia pasti kembali, karena ia bukan di culik manusia, melainkan mahluk lain, betul bukan” ujar Sasa

“aku rasa benar apa yang di katakan oleh Sasa” ujar Silver

Nagisa kembali dengan marah-marah “kalian dari mana saja !” ujar Nagisa dengan membentak kami,

“kami juga mencari Arif” ujar Faid.

Kahfi  merasa kesal dengan sikap Nagisa yang terlalu mengekang kami ia pun mendiskusikan untuk pergi dari rumah Nagisa, mereka pun pergi menemui Nagisa, dan mengembalikan jam tangan yang menjadi kekuatan mereka..

“kami kembalikan jam ini, terima kasih” mereka pun pergi meninggal Nagisa, Nagisa pun mengejar mereka “apa kalian siap jika kalian terjadi apa-apa ?” dengan rasa kesal Kahfi menjawab “ini pilihan kami, lagi pula Arif juga melakukan ini, dan jangan pernah meremehkannya, dia jauh lebih hebat dari pada kami.”

Nagisa pun menyesal karena kurang perhatian terhadap mereka. Hujan yang deras pun perlahan berhenti.

(altarisk)

“bagaimana apa siap kau menerima perubahan yang akan mendatang” ujar sang takdir,  ... tersenyum sembari melihat Nagisa,

“ini semua mungkin telah tertulis dalam suratanmu, tapi ... ini ... akan berubah” tibalah sang penentu dengan wujud manusia membawa 3 bola berwarna dan meminta sang takdir dan ... untuk memilih salah satu dari ke tiga bola di antaranya bola biru, hijau, dan merah, sang takdir mulai terlihat di tengah kegelapan sinar tersebut berubah wujud menjadi manusia “aku pilih ini” ... juga melakukan hal yang sama, sinar terang mulai berubah wujud menjadi manusia “aku jauh lebih memilih warna hijau” tersisa warna merah, sang penentu pun melempar dan bola tersebut pecah dan menunjukkan hal mengerikan yang akan terjadi kepada alam fana, sang penentu pun meminta sang takdir untuk memecahkan bola berwarna biru yang di pilih oleh nya, dan cahaya terang keluar dari pecahan tersebut menunjukkan terlahirnya titisan dari surga, sang penentu meminta vilan untuk memecahkan bola hijau yang di pilih olehnya, dan munculah suratan yang akan memperbaiki sekaligus menghancur donya “ini semua garis awal dari siklus baru” sang penentu pergi meninggalkan vilan dan sang takdir.

  

(alam perhitungan)

2 cahaya mengitari kegelapan menuju gerbang yang menjulang, saat 2 cahaya memasuki, mereka di hentikan penjaga, si penjaga tersebut meminta 2 cahaya untuk kembali, namun 2 cahaya tersebut enggan kembali dan memaksa kepada penjaga dengan alasan sesama makhluk harus saling membantu, penjaga tersebut murka, lalu penjaga tersebut yang mulanya berwarna putih berubah menjadi merah, cahaya merah dari penjaga membesar, dan berubah wujud menjadi iblis “sekali lagi kuperingatkan pergilah, sebelum kalian celaka” salah satu cahaya meredup, namun salah satu cahaya menerobos dan masuk.

Cahaya yang satu di tangkap oleh penjaga, si cahaya yang berada luar berubah wujud menjadi manusia dan memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah malaikat, tapi penjaga tetap bersikeras meminta malaikat tersebut pergi “bagaimana dengan dia yang telah masuk” si penjaga melempar malaikat jauh keluar alam, dan berkata “dia akan menyesal telah menghiraukan peringatanku” si penjaga pun kembali menjadi cahaya.

 

Bersambung ...

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search