Karena
penyesalan, Nagisa pun memutuskan untuk menemui tim SOS dan meminta maaf akan
sikapnya, Kahfi pun bersama temanya memaafkan perbuatan Nagisa, tetapi Nagisa
tetap bersikeras menegaskan bahwa Arif dalam bahaya, mendegar ucapan Nagisa Kahfi
pun mengutarakan rahasia yang sebenarnya yang telah di sembunyikan oleh Arif, “sebenarnya
Arif itu telah menguasai elemen anginnya termasuk elemen kami, ia juga berhasil
melebihi kekuatan kami, tapi dia tidak ingin orang lain mengetahuinya karena
itulah dia selalu diam.” mendengar
perkataan Kahfi, Nagisa segera mengecek catatan misi dari tim SOS, ia pun
menyadari mengingat setiap ada misi tim Arif selalu tenang, dan membiarkan
temanya bertindak, Nagisa pun mengutarakan fakta sebenarnya tentang posisi Arif.
“jika dia
sudah bisa di katakan kuat oleh kalian, tidak ada alasan lain untuk ku
menyembunyikan ini dari kalian.” Nagisa pun memberikan sebuah album foto kepada
mereka.
“dia
adalah kakakku, dia memegang posisi sebagai devil ke 6, dan arif yang menjadi
penerusnya sebagai devil ke 7” ucap nagisa.
“jadi
karena itulah dirimu khawatir” ucap faid
“sekarang
sudah jelas alasan mereka menculik arif” ucap sasa
Mendengar
posisi arif kahfi merasa bersalah, Nagisa pun menghampirinya dengan berkata “tidak ada yang tahu mengenai posisinya,
mungkin”
“jika
begitu arif pasti bisa bertahan, dia kan devil ke 7” ucap silver berusaha
menyemangati kawannya.
( Lain
sisi )
“lapor
boss” ucap si penculik.
“mengapa
kalian biarkan dia kabur!” ucap salah satu iblis di bawah kegelapan.
( Lain
sisi )
Dengan
rasa pusing arif mencoba membuka matanya, ia pun merasa asing saat melihat
kondisi tempat ia berdiri.
“hebat ya, kamu berhasil selamat dari mereka” suara
tak di kenal pun berseru di telinga arif.
“aku akan
membantumu, selebihnya tergantung kamu” tiba-tiba muncullah secercah cahaya
menderang dengan cepat, hingga membuat membutakan mata arif untuk sesaat, arif
pun terjatuh terjun ke tempat yang di penuhi kegelapan.
Semakin
dalam semakin gelap, hingga gelisah yang hanya terpikirkan oleh arif, segala
pancaran aura dingin terus mengarah kepada Arif, karena itulah tubuh arif kaku
tak berdaya, merasa kan udara dingin menyelimuti tubuhnya ia pun merasa kesepian karena ia sudah terjatuh ke bawah ke
dalam lubang yang tak berujung.
dengan
waktu yang lama, karena terpaku oleh dingin membuat arif kesulitan bernafas dan
bergerak, saat ia menggerakkan kelopak matanya ia melihat cahaya yang
menandakan dasar lubang, Arif pun terjatuh ke permukaan tanah, yang lembut, perlahan
tubuhnya mulai bisa di gerakan mentari yang menyinari tubuhnya membuatnya bisa
bergerak ia pun melihat suasana asri yang membentang luas.
Arif pun
berjalan menuruni perbukitan, melewati hutan, hingga melihat pedesaan
Dengan
rasa senang, ia pun bergegas menghampiri desa tersebut.
Sesampai
di sana ia melihat hal aneh yang di lakukan oleh setiap warga desa.
Arif pun
menghiraukan tindakan warga tersebut, tapi salah satu dari warga tersebut
menghampiri arif, dengan rasa takut arif pergi meninggalkan desa tersebut.
( Lain
sisi )
“apa yang
harus kita lakukan sekarang” ucap faid
“pasrah
saja, lagi pula kita sudah tahu dia siapa, bukan” ucap nagisa.
“mengapa
sifatmu berubah drastis” ucap kahfi.
“tadi
kamu khawatir, sekarang...” ucap sasa
“arif
pernah bilang, tidak ada yang mustahil di dunia ini, karena semua yang mustahil
akan menjadi mungkin.. untuk itu kita serahkan saja pada arif, kita pun
bertindak tidak ada gunanya, dia tidak ada dimanapun, percuma kita mencari”
ucap nagisa yang menekan mereka.
Nagisa
pun pergi meninggalkan mereka kembali ke ruangannya.
“aku
harap dia menemukan cara kembali” gumam nagisa.
“mendengar
ucapanmu, berarti dia baik-baik saja” suara tak di kenal berlinang di ruangan
tersebut.
“iya, dia
baik-baik saja, aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi dia baik-baik saja”
( Lain
sisi )
“cepat
cari anak itu” ucap si iblis tak di kenal di bawah kegelapan.
“baik
boss” ucap si penculik.
Melihat
tindakan mencurigakan di arus waktu, sang waktu selaku pemilik waktu mewujudkan
diri dan berkata
“mengapa
kalian seenaknya menggunakan tempatku, tak akan kubiarkan kalian mengganggu
rencananya”
Si
penculik pun kabur menghilang entah kemana.
“aku
harap ini sesuai perjanjian” ucap sang waktu.
( Lain
sisi )
Arif pun pergi meninggalkan desa
aneh tersebut yang di mana warganya memakan bangkai manusia dan menuju ke tepi
sungai, saat arif merasakan ada kehadiran lain ia pun berpura-pura tidak
menyadarinya dan meminum air tersebut,
Usai minum arif melihat pantulan
seseorang dari air sungai tersebut arif
pun memasukkan wajah nya kedalam sungai untuk membasuhnya, ia pun mendekati
pohon tersebut untuk melepas bajunya dan mandi di dalam sungai tersebut.
Usai mandi ia pun meminum air sungai
tersebut dengan mencelupkan tangannya sembari memegang air tersebut lalu
menariknya dan melemparnya ke atas pohon. Dengan cepat seseorang tersebut
melompat dan menghindarinya.
Ia pun bertepuk tangan, berjalan
menghampiri arif sembari berkata
“sungguh hebat akan kemampuanmu,
namaku S3” dengan tersenyum menyapa arif.
mendengar nama S3 Arif langsung
melompat ke tepi sungai dan membuat blokade air, dan bertanya
“kamu star ke 3 ?” S3 pun
menghilang lalu secara tidak sadar berada di belakang Arif “kamu tahu dari
mana” Arif terkejut, karena tidak bisa membaca gerakannya, juga merasakan
keberadaanya.
Arif pun menggunakan elemen airnya
lalu menghantamkan blokade air mengarah ke
S3 tapi dengan mudahnya S3 menangkis serangan arif.
Arif pun meminta maaf karena dia
hanya ingin memastikan bahwa dia adalah S3.
“kenapa sekarang kamu percaya
bahwa aku S3”
“karena sesuai yang tertulis”
S3 pun memaafkan nya dan mengajak
arif ke gubuknya sesampai disana terdapat banyak korban, dan mayat, arif pun
terkejut melihat banyaknya mayat berserakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
{ S3
[ Umur : 18 th ] [ Tinggi : 90 cm ] [ Berat : 14,1 kg
] }
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Arif pun bertanya “apa telah
terjadi perang” S3 pun menjelaskan bahwa ada perang tak kasat mata, mendengar
ucapan S3 arif pun mengingat sebuah sejarah yang pernah ia pelajari sewaktu di
academi.
S3 pun meminta Arif untuk
beristirahat, “jika mau, besok bisa ikut perang”
Arif pun mengiyakan permintaan S3
karena penasaran dengan lawan yang di sebut tak kasat mata.
Keesokan harinya, Arif terbangun di pagi hari
menatap mentari terbit, S3 pun menghampirinya dan berkata
“perang ini tidak akan usai, masih
mau ikut perang ini" Arif pun menyetujuinya, namun di dalam perasaan S3,
ia tidak ingin Arif mengikuti perang karena ia menyadari bahwa Arif bukan
berasal dari eranya.
Mereka berdua pun menuju ke tempat
perang berada sesampai disana.
S3 meminta Arif menunggu di sini, S3
pun pergi ke garis depan menemui jendral “jendral aku titipkan perang ini
kepadamu, ada hal penting yang harus aku lakukan” sang jendral pun menjawab
dengan gagah “baik, yang mulia” sekejap
kuda meluncur dengan cepat sembari menebas prajurit lawan
“maaf lama menunggu, mari naik
sini” tangan arif pun di tarik paksa untuk menaiki kuda bersama dengan yang mulia dan pergi mundur menuju dalam hutan.
“kemana kita pergi, bagaimana
dengan perangnya” S3 pun tidak mempedulikan perkataannya Arif tetap fokus
menuju dalam hutan.
Sesampai di pesisir sungai, mereka
berhenti, lalu segera turun dari kuda tersebut. S3 pun melepaskan kuda, untuk
meminum air di sungai tersebut.
“kenapa kita pergi ke sini ,
perangnya gimana ?” sambil membersihkan pedangnya dengan air, S3 pun berdiri
dan menebas air tak disangka tebasan nya membentuk seekor naga berwujud air
menyembur, Arif pun terkagum melihat keindahan pelangi akibat luapan air “ada
hal yang penting dari pada perang ini” Arif pun kebingungan “ha, maksudnya”
tanya arif.
ia pun menodongkan pedangnya ke hadapan Arif
“kamu, hal penting itu” dengan
cepat S3 menebaskan pedangnya, tapi Arif tersandung batu, dan berhasil
menghindari tebasannya, Arif pun segera lari melarikan diri dari S3.
S3 pun mengejar dengan cepat sembari
memotong pepohonan yang menghadang, dengan cemas Arif berlari “kenapa dia,
bukanya dia salah satu dari Nagisa” gumam arif, dalam pikirannya terpenuhi dengan pertanyaan dengan terengah-engah
ia berlari menjauh dari S3 namun ia terhenti saat melihat jurang.
S3 pun tidak terlihat, tapi tak di
sangka ia melompat turun dari pohon dan mengejutkan Arif “mau lari ke mana lagi
kamu, pembawa bencana”
Karena tidak ada pilihan Arif pun
melompat ke dalam jurang, tapi dengan sigap S3 meluncur ke bawah jurang dengan
cepat dan menjadi yang pertama sampai di permukaan, ia pun menegakkan pedang
nya mengarah kepada Arif, seakan ia siap menusuk Arif, sesaat Arif yang
melihatnya ia memejamkan matanya, dan menghindari dengan lihai bagaikan angin
berhembus, S3 pun tersenyum melihat tindakan yang dilakukan Arif.
Ia pun tertawa “akhirnya kamu
menggunakan kekuatanmu juga”
Dengan lesuh dan letih Arif
berbaring di tumpukan dedaunan kering.
“Istirahatlah sementara, akan
kucarikan makanan” S3 pun pergi mencari hewan untuk di buru, Arif pun yang
melihat S3 pergi.
Bersambung
...
Posting Komentar