Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 09 November 2020

[Season 2] Eps 28 : Bertahan bagian 2


“tolong ajari aku, semua yang Mahaguru kuasai”

“untuk bela diri mungkin bisa tapi kalau Waktu itu...”

“aku menguasai kematian dan Waktu”

“bagaimana bisa” kejutnya Mahaguru mendengar ucapan Arif.

“entah, aku hanya mengikuti S3”

Mahaguru pun terdiam sejenak dan berpikir ‘apa yang di inginkan para pendahulu.’

“baiklah, aku ajarkan semua yang aku kuasai, tapi aku tidak bertanggung jawab atas yang di peroleh oleh dirimu nantinya.”

Tanpa sadar Arif menyetujui dan tidak mengetahui apa yang di maksud oleh Mahaguru.

Sang kehidupan yang sedang melihat Arif tersenyum meringis melihat reaksi dari Mahaguru, ia pun berdiri dan mematikan layar awan yang memperlihatkan Arif.

Sang kehidupan melihat ke bawah untuk memperkirakan pendaratannya, ia pun melompat dengan anggun terjun ke bawah meninggalkan langit ke 3.

Perlahan melewati tumpukkan awan ia pun sampai ke bawah.

S3 dengan Vivien menghampirinya untuk menanyainya mengenai ujian yang di hadapi oleh Arif.

Namun sang kehidupan tidak mengucapkan bagaimana ujian tersebut.

S3 dan Vivien kembali ke rumah Vivien.

“tidak menunggunya”

“tidak perlu, lagi pula sang kehidupan tidak berkata ia gagal”

“jadi sekarang bagaimana”

“aku harus kembali ke medan perang, untuk membantu mereka”

“perlu bantuan ku”

“tidak perlu, ini urusan duniaku, nanti jika Arif kembali, tolong antarkan dia kepadaku”

“tenang saja, akan selalu ku tunggu kepulangannya”

Usai berkemas S3 pergi kembali dunianya, lalu keluar dari air terjun tersebut dan berjalan menghampiri jendral dan lainnya.

Usai berjalan selama beberapa jam, ia pun sampai di medan perang, melewati tumpukan mayat yang merupakan pasukannya.

“apa yang telah terjadi di sini”

S3 terus berjalan menelusuri mayat tersebut.

Ia pun menumpuk beberapa mayat dan berdiri di atasnya lalu melihat keadaan sekitar, tak disangka S3 berlari cepat menuju tempat jendral dan lainnya berada.

“bagaimana ini bisa terjadi” ucap S3 melihat kemustahilan ini, dengan berlari menuju tempat yang lainnya berada.

“itu kan” dengan panik dan gelisah memikirkan tindakan yang harus ia lakukan, untuk menghentikan perang ini.

 

Usai menjenguk makam orang tuanya, di kemudian hari ia berusaha melupakan masa kelamnya dan pergi mengurus Akademi kembali.

Pada suatu hari Pak Rex menghampirinya dan memberitahukan tentang keberadaan Buku sakti yang berada di bawah Akademi tersebut.

Nagisa pun menghiraukan buku tersebut, dan membiarkannya.

Namun setelah mendengar perjuangan dari D3 juga kakaknya D6. Ia pun penasaran pada buku tersebut.

Pada malam hari di kamarnya ia memikirkan tentang buku tersebut.

“mengapa buku tersebut sangat di jaga ketat, dan kakak  juga D3 harus bersusah payah melindungi buku tersebut, apa isi dari buku tersebut.” Ucap S6 yang penasaran pada buku tersebut.

Ia pun pergi keluar dan meminta tolong kepada para roh untuk mencuri buku tersebut.

Keesokan harinya tersisa satu roh yang kembali ke Nagisa lalu melaporkan bahwa teman seperjuangannya telah gagal dan gugur, dalam pencuriannya.

Sesampai di Akademi Pak Rex menghampirinya dan menanyainya

“apakah para roh tersebut adalah ulahmu” Ujar Pak Rex.

“iya, aku hanya ingin mengetahui seberapa amankah pertahanan buku sakti tersebut”

Pak Rex pun berjalan dengan Nagisa sembari menjelaskan keamanan yang di punyai oleh Akademi untuk menjaga Buku tersebut.

Namun Nagisa tidak mendengarkan malah melamun sendiri, sesampai di ruangannya ia pun memasukinya dan meninggal Pak Rex.

Ia pun duduk sambil memikirkan “oh iya, tadi Pak Rex bicara apa ya..”

Ia pun mengambil beberapa buku di rak lalu menemukan buku kecil, ia pun membukanya dan berisi catatan dari D6, dengan penuh semangat Nagisa membaca catatan kakaknya, karena ruangan tersebut merupakan ruangan Vilan sebelumnya, ketika membaca halaman berikutnya Nagisa tiba-tiba menangis melihat isi dari catatan tersebut.

Sebagian halaman telah ia baca, dan memahami maksud dari kakaknya yang meninggalkan untuk dirinya.

Ia pun pergi keluar dan mencari Pak Rex memintanya untuk menceritakan sejarah buku sakti tersebut hingga alasan buku tersebut harus di lindungi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : Pak Rex ~ ]

{ ~ Umur : 45th di masanya ~ }

{ ~ Status : Manusia non pribumi  ~ }

{ ~ Kekuatan : jelmaan ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampai di desa terdekat untuk berteduh dari terpaan angin Mahaguru pun menyewa kamar untuk Arif dan dirinya.

“sebelum aku mengajarkan tentang kekuatanku, ada kala kamu mengetahui asal muasal posisimu sebagai D7” ucap Mahaguru memancing ketertarikan Arif.

“tahu dari mana bahwa aku D7” ujar Arif yang Kaget mendengar ucapan Mahaguru

“matamu memperlihatkannya padaku”

“baiklah apa tugasku sebagai D7”

“di dunia ada 10 buku sakti, namun tidak diketahui keberadaannya, dan masih menjadi misteri, namun D3 berhasil mendapatkan salah satunya dari ke 10 buku tersebut, dan itu bernama Matralis, buku tersebut berisi tentang kejadian di seluruh dunia ini, sebenarnya di temukan satu pun adalah sebuah keberuntungan karena ke 10 buku tersebut saling berkaitan.”

“jadi semisal Matralis sudah di dapatkan, untuk mendapatkan buku lainnya sangat lah mudah begitu”

“iya, karena di setiap buku saling menunjukkan keberadaan buku yang lainnya, tapi untuk memahami teka-tekinya lah yang sulit, tapi dengan adanya Matralis, kita bisa menelusurinya karena sesuai fungsinya mengetahui segala yang terjadi.”

“berarti tinggal menelusuri buku tersebut terlahir terlihat di mana, begitu kan”

“betul sekali, namun tidak semua orang bisa memegang buku tersebut”

“kenapa ?”

“karena buku tersebutlah yang memilih pemiliknya”

“itu kan hanya sebuah buku”

“buku itu hidup, tapi tidak berhidup”

“dan sekarang buku itu ada di mana”

“aku tidak tahu, D3 lah yang mengetahuinya”

“jadi alasan Mahaguru melakukan perjalanan untuk mencari buku itu ya”

“tidak juga, aku hanya penasaran tentang isine Donya”

“lalu apa kaitannya dengan posisiku sebagai D7”

Dahulu Kala saat  Pre War menuju Pra War ................................................................

Perebutan takhta, peperangan antar wilayah, begitulah manusia, berapa kalipun kalian tetap membela kalian tetaplah kesalahan karena………………………….............

Kalian sudah berani melakukan kesalahan sejak awal kalian tercipta, berawal saat manusia pertama secara tidak sadar menentang perintah, dan berlanjut ke manusia ke dua secara langsung menentang perintah, tapi mengapa…………………..

Pencipta masih memaafkan kalian dengan memberikan kesempatan

ke sekian kalinya untuk kalian, seharusnya kalian sadar dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menebus kesalahan kalian tetapi mengapa kalian masih tidak sadar atau mengakui bahwa itu kesalahan kalian sejak 2 manusia pertama di turunkan hingga sekarang……………………………………………………………….

Lalu bagaimana cara kalian menebusnya, pernahkah kalian memikirkannya, mengapa kesulitan untuk mengakuinya.......................................................................

Jika kalian tidak berani untuk mengakuinya mengapa kalian melakukannya, tidak sengaja, begitukah menurut kalian, lalu mana yang di sengaja................................

Kalian pikir hanya dengan meminta maaf semua selesai...........................................

Jika memang begitu kenapa tidak di pergunakan dalam diri kalian, kalian saja masih banyak yang tidak terima dengan ucapan minta maaf lalu kalian minta dengan minta maaf akan menyelesaikan segalanya...................................................

Sungguh hina ya... kalian, pantas saja Iblis enggan hormat kepada kalian, jangan kan Iblis, sesama kalian saja enggan saling menghormati.........................................

Lalu mau kalian apa, menetap dan menerimanya yakin sanggup...............................

Jika saja kalian menyadari dan berani bertanggung jawab, pasti kalian tidak akan merasakan hal yang  seperti ini, lagi pula hukuman bagi kalian hanya di turunkan dan menyadari kesalahan, sudah begitu saja, apa susahnya jika dari dulu kalian menebus kesalahan kalian, mungkin saja kalian sudah merasakan kebahagiaan lebih dari yang kalian bayangkan, ya tapi itu semua tergantung diri kalian sendiri, masih ingin tetap atau berubah itu pilihan kalian.......................................................

Bersambung....

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search