Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Senin, 23 November 2020

[Season 2] Eps 36 : Akhir diriku

 


Namaku Malay aku seorang Mahasiswi di universitas ternama di malang, di hari liburku keluargaku memutuskan untuk liburan keluarga, dengan penuh semangat kami pun berlibur bersama ke Surabaya tempat wisata yang menyediakan penginapan.

“ayo semuanya cepat tidur” ucap ibu menyuruh kami segera tidur.

Kami pun memasuki kamar kami masing-masing untuk segera bertidur menyambut hari esok.

Keesokan harinya aku tertidur lelap, dan lupa bahwa hari ini hari berlibur, adikku pun memasuki kamarku lalu membangunkanku dengan penuh semangat.

“Kak!, kakak! Cepat bangun” penuh semangat membangunkanku.

Dengan rasa lelah dan mengantuk aku pun pergi ke kamar mandi lalu menggosok gigiku, usai mencuci muka aku pun pergi ke dapur mengambil minuman.

Usai meminum segelas susu, aku melihat ibuku dengan ayahku telah berkemas.

“kenapa kamu belum mandi” tanya ayah

“mau ke mana ayah?” tanya balik aku.

“cepat mandi” ucap ibu sembari melempar sendok makan ke aku.

Sontak aku teringat bahwa sekarang adalah hari berlibur, aku pun segera mandi lalu, dan bergegas dandan lalu menyiapkan pakaian ke dalam tasku.

Dengan tergesa aku pun melupakan ponselku, usai mengunci pintu kami pun memasuki mobil, di mana ayah telah menunggu cukup lama di dalam mobil tersebut, usai memasuki mobil kami pun berangkat menuju tempat wisata tersebut.

^```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Nama : Malay

Umur : 22th

Status : Manusia

^``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Kami pun berhenti di sebuah minimarket untuk membeli makanan ringan demi menghilangkan rasa bosan kami di dalam mobil, usai mengisi bahan bakar kami pun kembali jalan sembari bernyanyi di dalam mobil, usai melewati perbatasan kami pun memasuki jalan tol, dengan jalan yang luas kami melihat rumah-rumah tampak kecil dari atas.

“hati-hati kepalanya” ujar ibu menasihati kami yang sedang bermain jendela mobil.

Setelah melewati jalan tol kami pun tiba di Surabaya, pemandangan gedung yang menjulang membuat kami terpukau, kami pun melihat gumpalan lumpur lapindo yang begitu luas membentang menenggelamkan rumah-rumah, pemandangan tersebut membuat aku sadar bahwa hidup itu hanya sementara.

Setelah melewati beberapa belokan tibalah kami ke tempat wisata tersebut, dengan hati-hati kami menuruni mobil lalu pergi ke lobi hotel untuk memesan sebuah kamar.

“2 kamar mbak” ucap Ayah yang sedang memesan, Aku dengan adikku sedang melihat monumen indah di ruang tunggu yang begitu indah.

Ibuku pun memanggil kami dan berkata

“ini kunci kamar kalian, jangan sampai hilang kunci ini” dengan penuh semangat kami pun pergi menuju kamar kami.

“tunggu” ucap ayah memanggil kami

“nanti kalau selesai berkemas, kami tunggu di sini”

“ok” ucap kami penuh semangat pergi ke kamar kami.

 

^```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Nama : Putra

Umur : 24th

Status : Undead

^``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^

Usai membuka pintu kami masuk, adikku pun langsung melompat ke kasur yang penuh dengan kelembutan, dengan penuh girang aku  meletakan tasku lalu mencari smartphoneku namun tetap tak tertemukan

“ayo kak, cepat”

“duluan dah, kakak menyusul” ucap diriku.

Dengan panik aku mencari ke sana-kemari namun tetap tak tertemukan dengan gelisah aku menuruni anak tangga dan menemui ayah ibuku.

“kenapa murung”

“hpku hilang”

“apa tidak ketinggalan di rumah” ucap ibuku yang mencoba menghiburku.

“mungkin aku lupa”

Demi menghindari kemurunganku ayah membawa kami ke taman bermain lalu di seberang hotel, kami pun menyeberangi jalan dan sampailah di kolam bermain tersebut, ayah pun membeli tiket dan meminta kami menunggu.

“ini tiketnya, jangan lari-lari” ucap ayah dengan penuh senyuman.

Kami pun bersenang menikmati wahana air tersebut, usai itu pun kami berenang bersama ibu dan ayah pun memanggil kami untuk berfoto bersama di atas air mancur kolam, senyuman pun tercetak dalam foto tersebut.

Keseharian ini menjadi kesenangan bagiku selama hidupku.

Usai bersenang-senang di air kami pun pergi ke kebun binatang berbagai satwa telah kami kunjungi, kami pun juga sempat menunggangi kuda dan berkeliling dengan kuda tersebut.

Petang pun tiba kami pun segera mandi, lalu makan bersama di tengah menyambut kembang api di malam hari.

Setelah bersenang-senang seharian pun kami kelelahan dan pergi kembali ke hotel untuk mengobati rasa lelah kami.

Sesampai di kamar aku pun terkapar langsung ke tempat tidur, adikku pun mengunci pintu kamar lalu tidur di sebelahku.

Esok harinya rasa lelah kami terobati dengan tidur lelap yang kami nikmati di malam hari, kami pun pergi ke ruang makan untuk makan bersama.

“pesan apa pak”  tanya pelayan

“paket keluarga 1” ucap ayah

“baik, akan kami suguhkan segera” pelayan itu pun pergi mengambilkan pesanan kami, dengan rasa yang lezat kami menyantapnya bersama.

Perut pun berhasil teratasi di pagi hari, kami pun memutuskan untuk mendaki pegunungan di belakang hotel tersebut.

Persiapan pun telah di siapkan, kami pun menaiki pegunungan tersebut dengan bersama, siang pun tiba, sampailah kami di puncak sembari memakan perbekalan kami, dengan penuh semangat kami pun berteriak bersama di atas pegunungan.

Usai beristirahat kami pun menuruni pegunungan tersebut dengan perlahan sesampai di hotel kami pun di beri fasilitas mandi sauna, mendengar ucapan gratis ayah dan ibu segera pergi ke pemandian tersebut.

Aku dengan adikku pun pergi keluar hotel berjalan-jalan di hutan sebelah, saat aku pergi ke dalam hotel untuk memesan minuman, adikku pun menghilang, aku pun pergi ke dalam hutan dan melihat adikku berjalan melewati garis pembatas, aku pun melewati garis pembatas tersebut.

Sontak aku terkejut melihat adikku termakan oleh makhluk bermata lima aku pun segera berlari kembali namun makhluk tersebut melihatku, dan mengejarku, dengan kencang aku berlari sembari menangis melihat adikku termakan oleh makhluk tersebut, karena tergesa-gesa aku pun tersandung akar pohon dan terjatuh, makhluk tersebut menatap dengan mata kosong, lalu menarik rambutku.

Dan menggigit leherku juga menjilati wajahku, dari kejauhan seorang pria datang menghampiriku dengan sisa tenagaku, aku memegang kaki makhluk tersebut sembari berkata “lari lah..” aku pun tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah, pria tersebut pun meninggalkan mayatku lalu mengejar makhluk tersebut.

Aku pun merasakan kegelapan yang merata kosong dan perlahan jatuh ke bawah segala memori terlihat sekilas membuatku teringat kenangan bahagia mulai dariku terlahir hingga kemarin, aku pun menyesal karena gagal menyelamatkan adikku, dan membuat keluargaku khawatir.

Karena merasa iba, Putra pun kembali mengambil mayat wanita tersebut lalu mengikuti bau makhluk tersebut, namun di perjalanan ia bertemu dengan seorang bocah yang tampak kuat, ia pun menitipkan mayat tersebut ke bocah tersebut sembari berkata “anak kecil perempuan sudah tak tertolong, namun wanita ini mungkin tertolong” bocah tersebut membawa mayat wanita ke dalam hotel.

Saat si ayah dan ibu keluar mendengar ada 2 orang anak termakan hewan buas, sontak langsung panik melihat Malay terkapar tak berdaya, Malay pun di larikan ke rumah sakit terdekat.

Kepolisian pun turun tangan untuk mencari si adik, Di detik-detik kematian Malay, ia pun tersadarkan dan mengucapkan kata terakhirnya “maaf aku tidak menyelamatnya” ucapan tersebut membuktikan bahwa si adik telah binasa.

Kejutan pun di gunakan dengan tegangan tinggi, untuk menopang jantung Malay, namun takdir berkata tidak, Malay pun tak terselamatkan, jasad Malay di bawa pulang dan di kubur di sekitar tempat tinggalnya, teman serta kerabat ikut mendoakannya di saat penguburannya.

Jauh di dalam kubur Malay terlihat bugar dan sehat ia pun pergi ke gerbang raksasa yang menunjukkan 2 jalan yang berbeda.

Sebelum ia melangkah ia bertemu dengan malaikat kematian yang menyapanya “jangan jalan dulu, ada yang sudah memesanmu” Malay pun terdiam lalu tak sadarkan diri, ia pun berusaha membuka mata secara perlahan dengan sinaran lampu yang menderang membuat mata Malay tersilau melihat keadaan sekitar.

“baguslah sudah siuman”

Sontak Malay terkejut melihat keadaan sekitar, rumah sakit yang ia lihat berbeda jauh dengan rumah sakit yang ia ketahui.

Lalu muncullah sesosok makhluk berwujud setengah manusia setengah hewan berkata “selamat kamu terpilih menjadi bahan percobaan kami”

Malay pun berusaha melepaskan diri.

“tunggu jangan bergerak, nanti rohmu tidak stabil, tubuhmu juga baru berinteraksi secara perlahan.” Ucap manusia babi tersebut.

“untuk sekarang beristirahatlah, nanti aku jelaskan selebihnya”

Malay pun di bius dengan obat tidur untuk menenangkan dirinya.

Bersambung...


Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search