Namaku Malay aku
seorang Mahasiswi di universitas ternama di malang, di hari liburku keluargaku
memutuskan untuk liburan keluarga, dengan penuh semangat kami pun berlibur
bersama ke Surabaya tempat wisata yang menyediakan penginapan.
“ayo semuanya
cepat tidur” ucap ibu menyuruh kami segera tidur.
Kami pun memasuki
kamar kami masing-masing untuk segera bertidur menyambut hari esok.
Keesokan harinya
aku tertidur lelap, dan lupa bahwa hari ini hari berlibur, adikku pun memasuki
kamarku lalu membangunkanku dengan penuh semangat.
“Kak!, kakak!
Cepat bangun” penuh semangat membangunkanku.
Dengan rasa lelah
dan mengantuk aku pun pergi ke kamar mandi lalu menggosok gigiku, usai mencuci
muka aku pun pergi ke dapur mengambil minuman.
Usai meminum
segelas susu, aku melihat ibuku dengan ayahku telah berkemas.
“kenapa kamu
belum mandi” tanya ayah
“mau ke mana
ayah?” tanya balik aku.
“cepat mandi”
ucap ibu sembari melempar sendok makan ke aku.
Sontak aku
teringat bahwa sekarang adalah hari berlibur, aku pun segera mandi lalu, dan
bergegas dandan lalu menyiapkan pakaian ke dalam tasku.
Dengan tergesa
aku pun melupakan ponselku, usai mengunci pintu kami pun memasuki mobil, di
mana ayah telah menunggu cukup lama di dalam mobil tersebut, usai memasuki
mobil kami pun berangkat menuju tempat wisata tersebut.
^```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^
Nama : Malay
Umur : 22th
Status : Manusia
^``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^
Kami pun berhenti
di sebuah minimarket untuk membeli makanan ringan demi menghilangkan rasa bosan
kami di dalam mobil, usai mengisi bahan bakar kami pun kembali jalan sembari
bernyanyi di dalam mobil, usai melewati perbatasan kami pun memasuki jalan tol,
dengan jalan yang luas kami melihat rumah-rumah tampak kecil dari atas.
“hati-hati
kepalanya” ujar ibu menasihati kami yang sedang bermain jendela mobil.
Setelah melewati
jalan tol kami pun tiba di Surabaya, pemandangan gedung yang menjulang membuat
kami terpukau, kami pun melihat gumpalan lumpur lapindo yang begitu luas
membentang menenggelamkan rumah-rumah, pemandangan tersebut membuat aku sadar
bahwa hidup itu hanya sementara.
Setelah melewati
beberapa belokan tibalah kami ke tempat wisata tersebut, dengan hati-hati kami
menuruni mobil lalu pergi ke lobi hotel untuk memesan sebuah kamar.
“2 kamar mbak”
ucap Ayah yang sedang memesan, Aku dengan adikku sedang melihat monumen indah
di ruang tunggu yang begitu indah.
Ibuku pun
memanggil kami dan berkata
“ini kunci kamar
kalian, jangan sampai hilang kunci ini” dengan penuh semangat kami pun pergi
menuju kamar kami.
“tunggu” ucap
ayah memanggil kami
“nanti kalau
selesai berkemas, kami tunggu di sini”
“ok” ucap kami
penuh semangat pergi ke kamar kami.
^```````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^
Nama : Putra
Umur : 24th
Status : Undead
^``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````^
Usai membuka
pintu kami masuk, adikku pun langsung melompat ke kasur yang penuh dengan
kelembutan, dengan penuh girang aku
meletakan tasku lalu mencari smartphoneku namun tetap tak tertemukan
“ayo kak, cepat”
“duluan dah,
kakak menyusul” ucap diriku.
Dengan panik aku
mencari ke sana-kemari namun tetap tak tertemukan dengan gelisah aku menuruni
anak tangga dan menemui ayah ibuku.
“kenapa murung”
“hpku hilang”
“apa tidak
ketinggalan di rumah” ucap ibuku yang mencoba menghiburku.
“mungkin aku lupa”
Demi menghindari
kemurunganku ayah membawa kami ke taman bermain lalu di seberang hotel, kami
pun menyeberangi jalan dan sampailah di kolam bermain tersebut, ayah pun
membeli tiket dan meminta kami menunggu.
“ini tiketnya,
jangan lari-lari” ucap ayah dengan penuh senyuman.
Kami pun
bersenang menikmati wahana air tersebut, usai itu pun kami berenang bersama ibu
dan ayah pun memanggil kami untuk berfoto bersama di atas air mancur kolam,
senyuman pun tercetak dalam foto tersebut.
Keseharian ini menjadi
kesenangan bagiku selama hidupku.
Usai
bersenang-senang di air kami pun pergi ke kebun binatang berbagai satwa telah
kami kunjungi, kami pun juga sempat menunggangi kuda dan berkeliling dengan
kuda tersebut.
Petang pun tiba
kami pun segera mandi, lalu makan bersama di tengah menyambut kembang api di malam
hari.
Setelah
bersenang-senang seharian pun kami kelelahan dan pergi kembali ke hotel untuk
mengobati rasa lelah kami.
Sesampai di kamar
aku pun terkapar langsung ke tempat tidur, adikku pun mengunci pintu kamar lalu
tidur di sebelahku.
Esok harinya rasa
lelah kami terobati dengan tidur lelap yang kami nikmati di malam hari, kami
pun pergi ke ruang makan untuk makan bersama.
“pesan apa
pak” tanya pelayan
“paket keluarga
1” ucap ayah
“baik, akan kami
suguhkan segera” pelayan itu pun pergi mengambilkan pesanan kami, dengan rasa
yang lezat kami menyantapnya bersama.
Perut pun
berhasil teratasi di pagi hari, kami pun memutuskan untuk mendaki pegunungan di
belakang hotel tersebut.
Persiapan pun
telah di siapkan, kami pun menaiki pegunungan tersebut dengan bersama, siang
pun tiba, sampailah kami di puncak sembari memakan perbekalan kami, dengan
penuh semangat kami pun berteriak bersama di atas pegunungan.
Usai beristirahat
kami pun menuruni pegunungan tersebut dengan perlahan sesampai di hotel kami
pun di beri fasilitas mandi sauna, mendengar ucapan gratis ayah dan ibu segera
pergi ke pemandian tersebut.
Aku dengan adikku
pun pergi keluar hotel berjalan-jalan di hutan sebelah, saat aku pergi ke dalam
hotel untuk memesan minuman, adikku pun menghilang, aku pun pergi ke dalam
hutan dan melihat adikku berjalan melewati garis pembatas, aku pun melewati
garis pembatas tersebut.
Sontak aku
terkejut melihat adikku termakan oleh makhluk bermata lima aku pun segera berlari
kembali namun makhluk tersebut melihatku, dan mengejarku, dengan kencang aku
berlari sembari menangis melihat adikku termakan oleh makhluk tersebut, karena
tergesa-gesa aku pun tersandung akar pohon dan terjatuh, makhluk tersebut
menatap dengan mata kosong, lalu menarik rambutku.
Dan menggigit
leherku juga menjilati wajahku, dari kejauhan seorang pria datang menghampiriku
dengan sisa tenagaku, aku memegang kaki makhluk tersebut sembari berkata “lari
lah..” aku pun tak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah, pria tersebut
pun meninggalkan mayatku lalu mengejar makhluk tersebut.
Aku pun merasakan
kegelapan yang merata kosong dan perlahan jatuh ke bawah segala memori terlihat
sekilas membuatku teringat kenangan bahagia mulai dariku terlahir hingga kemarin,
aku pun menyesal karena gagal menyelamatkan adikku, dan membuat keluargaku
khawatir.
Karena merasa
iba, Putra pun kembali mengambil mayat wanita tersebut lalu mengikuti bau
makhluk tersebut, namun di perjalanan ia bertemu dengan seorang bocah yang
tampak kuat, ia pun menitipkan mayat tersebut ke bocah tersebut sembari berkata
“anak kecil perempuan sudah tak tertolong, namun wanita ini mungkin tertolong”
bocah tersebut membawa mayat wanita ke dalam hotel.
Saat si ayah dan
ibu keluar mendengar ada 2 orang anak termakan hewan buas, sontak langsung
panik melihat Malay terkapar tak berdaya, Malay pun di larikan ke rumah sakit
terdekat.
Kepolisian pun
turun tangan untuk mencari si adik, Di detik-detik kematian Malay, ia pun
tersadarkan dan mengucapkan kata terakhirnya “maaf aku tidak menyelamatnya”
ucapan tersebut membuktikan bahwa si adik telah binasa.
Kejutan pun di
gunakan dengan tegangan tinggi, untuk menopang jantung Malay, namun takdir
berkata tidak, Malay pun tak terselamatkan, jasad Malay di bawa pulang dan di
kubur di sekitar tempat tinggalnya, teman serta kerabat ikut mendoakannya di
saat penguburannya.
Jauh di dalam
kubur Malay terlihat bugar dan sehat ia pun pergi ke gerbang raksasa yang
menunjukkan 2 jalan yang berbeda.
Sebelum ia
melangkah ia bertemu dengan malaikat kematian yang menyapanya “jangan jalan
dulu, ada yang sudah memesanmu” Malay pun terdiam lalu tak sadarkan diri, ia
pun berusaha membuka mata secara perlahan dengan sinaran lampu yang menderang
membuat mata Malay tersilau melihat keadaan sekitar.
“baguslah sudah
siuman”
Sontak Malay
terkejut melihat keadaan sekitar, rumah sakit yang ia lihat berbeda jauh dengan
rumah sakit yang ia ketahui.
Lalu muncullah
sesosok makhluk berwujud setengah manusia setengah hewan berkata “selamat kamu
terpilih menjadi bahan percobaan kami”
Malay pun
berusaha melepaskan diri.
“tunggu jangan
bergerak, nanti rohmu tidak stabil, tubuhmu juga baru berinteraksi secara
perlahan.” Ucap manusia babi tersebut.
“untuk sekarang
beristirahatlah, nanti aku jelaskan selebihnya”
Malay pun di bius
dengan obat tidur untuk menenangkan dirinya.
Bersambung...
Posting Komentar